♥ Lentera Qalbu ♥

Cermin Hati menuju Inspirasi


`*•Yaa Rabbi•*´ Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Allah..

Imam ku dan ayah dari anak-anakku,engkau yg membersamai perjalananku nanti....
♥ Aku percaya kau sedang memperbai...ki dirimu, memantaskan dirimu tuk menjadi imam bagi tulang rusukmu dan buah hatimu kelak

♥ Aku percaya kau sedang menempa dirimu dalam beribu cobaan dengan menelantarkan dirimu sendiri pada medan dakwah dan problematika ummat… mencampakkan jauh egomu, membaktikan dirimu tuk ummat

♥ Aku percaya kau sedang mengkaji, kau sedang belajar,belajar ilmu dunia terutama ilmu akhirat,yang akan kau gunakan dalam mendidikku dan buah hati kita nanti

♥ Aku percaya Al-Qur'an selalu ada dalam hatimu, selalu terucap dari bibirmu dan dzikir slalu melantun menemani langkah jihadmu

♥ Aku percaya kau sedang menundukkan pandanganmu,menjaga hatimu dan mencampakkan hawa nafsumu

♥ Aku percaya kau sudah merancang hidupmu, hidup kita, keluarga kita, nantinya juga untuk dakwah, untuk ummat, dan hanya karnaNya

♥ Aku percaya,kau sedang memantaskan diri dan terus memperbaiki diri dsana, di belahan bumi manapun kau berada

♥ Aku pun begitu , sama seperti mu...

♥ Aku sedang belajar… belajar menempa diri,menjauhkan egoku demi ummat, membaktikan diriku untuk orang lain,agar baktiku padamu pun sempurna

♥ Aku sedang belajar, meniti dakwahku, meniti cita-cita duniaku, meniti cita-cita akhiratku, agar kelak keluarga islami dan kluarga Qur’ani yg aq inginkan nanti dapat kubangun bersamamu… karna kau tahu?meskipun kau imamku, ibu adalah madrasah pertama bagi mujahidah kecilnya nanti

♥ Aku sedang belajar menjaga diri,menjaga pandangan dan hatiku,agar ketika kau memiliki hati ini, hati ini masih utuh sempurna hanya untukmu

♥Aku sedang menempa diri, untuk menjadi seorang Khadijah untukmu,yang menjadi tempatmu membagi resah… seseorang yang kau datang padanya, saat kau tak tahu lagi akan datang pada siapa… seseorang yang menguatkanmu dan menggenggam slalu tanganmu dalam perjalanan jihadmu

♥ Akupun ingin menjadi ‘aisyahmu, seorang yang membuatmu tersenyum dan kembali ceria saat penatmu mulai datang,seorang yang menyerap ilmu darimu dengan sempurna dan membenarkan apa-apa yang salah dalam lakumu, seseorang yang mencintaimu dengan cemburunya, namun kau rasakan sakitnya,saat ia tersakiti, hingga kau katakan pada yg lain “janganlah kau sakiti aku dengan cara menyakti ‘aisyah”

♥ Aku ingin mejadi fatimah, yang tak kau bagi cintamu pada yang lain.. bukan karna aku tak percaya kau tidak dapat berlaku adil,tapi karna aku ingin mencintaimu dengan sempurna,tanpa diganggu oleh cemburuku,itu saja

♥ Tak kalah lagi, aku ingin menjadi seperti ibunda hajar, yang tak gentar saat kau tinggalkan di padang pasir tandus dengan seorang bayi mungil di pelukan.. tak takut akan kehilanganmu, karna keyakinanku pada Rabbku lebih besar daripada yakinku padamu cintaku padamu,tak akan mengalahkan cintaku pada Rabbku… usahaku ini tidak mudah sayang,begitupun usahamu..kuyakin itu.. maka tetaplah dalam jihadmu..tetaplah dalam usahamu..tetaplah dalam ikhiarmu… aku yakin kau kuat disana,dan doakanlah agar akupun kuat dsni dalam jihad dan ikhtiarku,bawalah aku dalam tiap doa dan sujudmu,kumohon karna doa yg dapat menolongku hingga saatnya, kita bertemu dalam ikatan suci menyempurnakan separuh dien dan kita akan melanjutkan jihad kita bersama dan nanti..terimalah aku apa adanya jika aku belum bisa mejadi khadijahmu,‘aisyahmu atau bahkan menjadi seperti ibunda hajar tapi bimbinglah aku menjadi seperti mereka dan kita bimbing bersama mujahid muda kita nanti tuk melanjutkan estafet perjuangan dakwah ini… teruntukmu yang ada disana,kuatlah..dan bersabarlah bawalah aku dalam doa dan sujudmu,agar cinta kita nanti, hanya karnaNya…Aamiin ya Rabbal'alamin,♥

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫♥♫♥♥♫♥♫
Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

(¯`v´¯).♥Sebelum Engkau Halal Bagiku♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`¸•´♥..♥♥¸•´♥♥♥ (´'`v´'`)(´'`v´'`)`·.¸.·`
..¸.•´♥..♥♥.♥♥..♥`•.¸.•´.(¯`v´​¯)(¯`v´¯).`•.¸.•´♥..
♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥♥♥♥•*¨*•.¸¸¸​¸.•*¨*•♥

♥*ღ☆**ღ ANA UHIBUKKA LADZI AHBABTANI LAHUUღ☆ღ*♥*

(¯`v´¯)♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥.(¯`v´¯)
`·.¸.·`(´'`v´'`) ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥(´'`v´'`)`·.¸.·`
..♥♥..♥`•.¸.•´.(¯`v´¯)(¯`v´¯).​`•.¸.•´♥..♥♥..
♥•*¨*•.¸¸¸¸.•*¨*•♥♥♥♥•*¨*•.¸¸¸​¸.•*¨*•♥

Sumber:
http://andikaalbanjariiiyahoocom.blogspot.com/2011/07/untukmu-calon-imamku-yang-tertulis-di.html



memanusiakan manusia,
mentari meronta hingga senja menyapa, kaki-kaki kecil nan mungil bergegas mencari untuk isi kepala.
jejak jejaknya telah tertinggal di atas bumi. sebagi saksi lautan dan ikanpun turut berdo'a kemanapun ia berlari.
bocah kecil kini telah tumbuh dewasa, apa yang ada pada otaknya menjadi prilakunya.
wahai generasi penerus Bangsa! terasakah beban berat terpikul di pundak?
perhatikan di pelosok nusantara? bocak kecil menjerit jerit hanya karena ingin bisa membedakan antara huruf A B dan C saja! bagaimana dengan keadaan di tengah kota? hiruk pikuk anak muda yang meggila karena dokrin dokrin yang membuat lumpuh ahlaknya.

mecoba menghela napas panjang....hingga beban ini terasa ringan saat aku, kamu, dia, dan kita bersama berbagi memperbaiki bangsa dengan pena, lisan dan sepercik ilmu yang kita balut dalam ..."pendidikan"...berbangg
alah menjadi seorang pendidik...menjadi seorang yang kelak dikenang, oleh orang besar dan sukses...mungkin kita menyaksikan saat ini ia masih suka tidur saat belajar, berbicara terus saat di kelas, bermalas-malasan saat mengerjakan tugas...atau bahkan bolos masuk kelas hanya karena ingin bobo siang saja...

Oh kau kiranya, bertemu pula
Setelah 15 tahun kita berpisah
Janganlah gugup. Sudahkah sembuh luka hatimu?
Di aku sudah! Tapi payah aku melipur jejaknya
Parutnya masih berkesan di dadaku

15 tahun, bertemu pula
Setelah kita lalui jalan hidup masing-masing
Maafkan daku. Bersiapakah aku mestinya
Adinda, kekasih, juwita yang pernah kuucapkan di mukamu dulu
Atau dalam surat-surat yang pernah kukirimkan
Tidak ‘kan kuucapkan lagi
Aku takut,
Obat lekat pantang terlampau
Kembali penyakit lama

BIsmillah....

Menghela nafas terasa amat berat...Ya Rabbana hamba baru tersadar saat Engkau Menegur, Engkau hadirkan sorang insan sebagai jalan hamba untuk bangkit dari kubangn dosa. namun kini hatinya telah tersakiti oleh diri yang penuh dosa...hanya karena masalah persaan hati hamba terseret dalam kebodohan diri, andai ada murka Mu pada hamba maka jangan Engkau limpahkan melampaui keterbatasan hamba...sungguh hamba khilaf Ya Rabb. Lapangkanlah hati hamba Mu yang telah terdzalimi oleh diri yang hina ini. Andai ada sebuah tebusan, apapun akan hamba lakukan agar kembali tersembuhkan hati-hati hamba yang telah hamba dzalimi...

Perasaan telah membutakan hamba...jauhkan setan dari hamba yang menghancurkan ketentaman kehidupan hamba mu itu Ya Rabb...Ya Rabbana Ya Rahman Ya Rahiim... genggam hati hamba Mu yang telah terdzalimi oleh hamba, dan hembuskanlah pada hatinya ketenangan dan ketentraman seperti semula....Amin Ya Allah Ya Rahman Ya Rahiim..

Judul tulisan ini “Skripsi bukan Ayam Krispi...hehe, gakn yambung antara skripsi dengan ayam krispi..sedikitpun tidak akan diceritakan tentan ayam krispi dalam tulisan ini, hehe maaf ya..^_^...tapi tak apalah yang penting bisa memberi inspirasi dan menularkan semangat bagi yang sedang, akan, dan belum menyusun skripsi...

Bismillah....bermula dari niat berbagi dengan harapan semoga memberi inspirasi dan bisa memotivasi. Kisah yang akan saya ceritakan merupakan pengalaman pribadi, jika anda enggan untuk membacanya saya tegaskan!!! paksakan mata anda tetap fokus pada tulisan ini, duduk manis, boleh juga sambil mendengarkan music yang bisa memotivasi, sambil siapkan juga cemilan bolehlah biar tambah asik bacanya ....(hehe sok ngatur segala...piss ^_^v)...

Cerita ini saya angkat saat menjadi mahasiswa, bisa dibilang ini masa-masa sering “ngurut dada” atau masa mengusap dada...”Sabar, ikhlas, ”yooo kita mulai ceritanya...hmm....pasti tak asing dengan kata “SKRIPSI...? coba mahasiswa S1 mana yang tak tau dengan kata SKRIPSI?... Huh...mendengar kata “SKRIPSI” mengingatkan saya pada kisah-kisah amat sangat teramat indah...Untuk menuju penyelesaian skripsi saya bisa dibilang UNIK... saya yakin setiap mahasiswa mempunyai pengalaman unik diperjalanan saat akan menyelesaikan skripsi...jadikanlah pengalaman tersebut sebagai bagian dari puzel hidup anda yang amat berwarna.

Dengan penuh semangat membara...huh melebihi semangat kemerdekaan 45 saya datangi seorang dosen yang bisa dikata menguasai tema kajian dengan proposal skripsi yang akan saya ajukan...hmm diskusi dimulai...dari a sampai z saya ungkapkan maksud serta tujuan penelitian saya, dosenpun mengarahkan...dosen bilang “kamu harus baca ini, baca itu, cari dulu data ini cari dulu data itu...setelah itu datang baru datang lagi ke saya”... waw..tantangan nih...”ok bu saya siap, jika data sudah ada, saya hubungi ibu kembali...”.seketika esok hari saya niatkan untuk mencari data awal sebagai data penguat untuk pengajuan proposal skripsi...dengan pikiran agar mempermudah akses menuju tempat pengambilan data saya meminjam motor teman satu kosan...sipp motor dapat, brumm motorpun siap meluncur...jam menunjukan pukul 06.00 jalan setiabudhi saat itu bisa dibilang masih agak sepi... dari arah gegerkalong girang dilarang belok langsung ke arah kiri, lalu motorpun berbelok kearah kanan...tepat di depan gerbang utama kampus Bumi Siliwangi yang saya cintai ,...hehe saya berbelok...pertama lirik ke belakang dengan penuh keyakinan menyebrang...wuissss....seketika ada motor dari arah setiabudhi bawah melaju dengan cepatnya...motor yang saya naiki terlepar...jasad saya terpisah dari motot sekitar 5 meter...huh untung bukan ruh saya yang terlepas dari jasad ya...Alhamdulillah...^_^.....kepala membentur jalan

Menjuntai senja di ufuk barat, warnanya merona kemerahan dan kekuning-kuningan. Hakikatnya setelah senja akan ada malam yang hadir mengantikan malam. Allah telah cintakan malam sebagai selimut rasa lelah di siang hari. Malam yang penuh berjuta makna, hening, geming, mencekam dan semilir angin malam terkadang merontokan sendi-sendi. Namun sungguh alangah indahnya malam jika seorang hamba Allah mampu memaknainya. Dalam keheningan, kegelapan dan saat kebanykan hamba Allah terpejam serta merasakan hangatnya selimut, namun ada sebagian hamba Allah yang sedang asik merajut kasih dengan Pemiliknya, merasakan hangatnya hati dalam dekapan kecintaan pada Sang Pemilik, merasakan manisnya iman, itulah hidangan terindah yang bisa dicicipi saat sepertiga malam...

Rabbana, hamba merasakan semilir kesejukan menyentuh qalbu, terasa sejuk menyelusup perlahan...kegersangan yang telah ada seketika menjadi kesejukan, ketentraman. Rabbana, andai ini sebuah iman yang hadir dalam qalbu, makan tetapkanlah ia terus menemani hingga ruh terlerai dari jasad. Rabbana, hamba seorang manusia doif mengangah akan dosa, membumbung kecongkakan, terkadang pula membusungkan hati merasa bangga pada diri sendiri, Sungguh murka Mu adalah ancaman terbesar bagai hamba.Rabbana, Engkau menciptakan hamba tidaklah sia-sia, Engka yang menhembuskan ruh kedalam jasad maka kuatkan antara ruh dan jasad ini dalam naunagan keridhoan Mu. Rabbana malam terasa sempit bagi hamba untuk terus mengungkap rasa. Rabbana saat mentari meronta ku berikhtiar di atas bumi Mu, berpijak di bawah kehendak Mu tuntunlah setiap arah pijakan hamba sungguh hamba lemah. Rabbana keimanan ini menjadi pijakan terkokoh hamba saat berada di bumi, jika ku ikhtiarkan ku pupuk hingga tumbuh menjulang, batang yang banyak, daun yang lebat ,akar yang kokoh menghujam, hingga berbuah manis...hamba amat mendamba buah manis itu adalah takwa...Rabbana derai-derai air mata kerinduan rasa-rasa yang terhujam ini jadikan sebagai siraman yang menyuburkan iman, Rababana jangan pernah keringkan air mata ini saat mengingat Mu, sungguh inilah kenikmatan yang berarti. Rababana suburksn imsn dalam qalbu, hingga berbuah manis, tercicipi dalam bentuk takwa...

Allahumma ya muqalibba qulub sabbit qulubana ala deennik

Subang 28 Ramadhan 1432 H


JUNDI

Part 1 Pantai Eksotis

Senja menyapa, duduk manis seorang gadis di atas pasir menatap ke arah pantai. Angin berhembus mengusap lembut parasnya. Tangannya memegang sebuah batang kayu kecil, sesekali ia menulis di atas pasir “Rengganis jangan menangis”...beberapa saat tulisan itu ditatapnya namun semakin deras air matanya menetes...

“Rengganis...sedang apa di sana?” sapa seorang gadis yang perawakannya kurus tinggi. Lalu dihampirinya Rengganis sambil berlari, dan langsung duduk di samping Rengganis sambil perlahan mengatur pernapasannya karena terengah-engah setelah berlari.

Rengganis seketika menghapus air mata agar tak terlihat temannya. “Aku sedang menikmati suasana senja, betapa indahny hari ini ya, apa kamu merasakan hal yang sama?”...

“Indah? Menurut aku biasa saja”. Silmi menoleh ke arah rengganis dan di tatapnya wajah Rengganis sendu. “Anis! ada apa dengan mu, kenapa menangis? Jika ada masalah cerita pada ku, mungkin aku bisa memberikan solusi, kalaupun tidak bisa ya setidaknya ada teman untuk curhat”...

Rengganis hanya tersenyum...” Mi aku baik-baik saja kamu tak usah hawatir. Hmm...sebentar lagi adzan magrib, kita kembali ke Hotel saja”. Seketika rengganis berdiri dan meninggalkan Silmi.

Silmi hanya terdiam, lalu ia menatap ke arah ombak-ombak yang sedang berlarian...membentang indah, “hmmm...ya sudahlah jika dia tidak mau cerita, muangkin sedang ada masalah...liburan kali ini mungkin bukan moment indah baginya...”

Silmi berdiri dan mengikuti langkah Rengganis di belakang. Mereka hendak menuju Hotel yang tidak jauh dari pantai barat Pangandaran.

Eksotis keindahan sebuah pantai, Pangandaran tempat wisata yang telah banyak di kunjungi para pelancong lokal maupun nasional bahkan internasional. Cukup indah Pantai Pangandaran dijadikan tempat tujuan wisata keluarga, intasni, atau hanya untuk sekedar berbulan madu untuk pengantin baru.

Kamar 201 tertempel di sebuah pintu kamar. Rengganis meronggok saku dan dikeluarkannya kunci...tidak lama kemudian Silmi datang...mereka satu kamar dan keduanya masuk. saat berada dikamar Silmi menyalakan lampu dan Rengganis langsung masuk ke kamar mandi, diambilnya air wudhu, Silmi tiduran di atas tempat tidur sambil memegang remot TV lalu dinyalakan TV...”Mi ko nyalain TV, salat magrib dulu, yu kita salat berjamaah...” Sapa Rengganis dalam kamar mandi.

“hmm...ok...aku wudhu dulu”

Rengganis keluar dari kamar mandi lalu Silmi mengambil air wudhu, dan keduanya salat berjamaah magrib...Rengganis menjadi imam saat salat magrib.

Selepas salat magrib dan dzikir, Rengganis keluar dan duduk di teras. Kamarnya berada di lantai 2, posisi kamar yang pas, jika ia menatap ke arah luar ia bisa melihat laut dan hiruk pikuk stan-stan asesoris diseberang hotelnya. Rengganis berdiri sambil memegang besi pagar. Ia menyaksikan malam yangg cukup ramai, banyak para wisatawan, tepat sekali karena malam ini malam minggu...biasanya banyak orang yang berpacaran. Sudah tak asing orang banyak sekali yang merasa nyaman saat berpacaran, bahkan status pacaran dijadikan sebagai ajang untuk bisa saling mengenal lebih jauh, bahkan sampai melewati batasan batasan yang dilarang agamapun tak dipermsalahkan oleh kedua insan yang sedang dimabuk asmara, parahnya kini banyak melanda anak muda hingga hamil diluar nikah, bahkan bayak aborsi yang dilakukan.

Malam ini indah , Rengganis menatap ke arah langit bintang bertebaran...suasna semakin hangat karena kebisingan orang-orang di sebetang hotel yang menawarkan barang dagangannya . tatapan Rengganis tertuju ke arah dua insan yang sedang berada di stan asesoris, dalam hatinya bertanya-tanya sepertinya Renganis menenal sosok laki-laki itu. Sosok yang tidak asing baginya...dari arah kejauhan ia mencoba memastikan apakah benar-benar ia mengenalnya...seketika Rengganis mengambil HP dan ditujukan panggilan atas nama Fajrin. Terhentak saat dari arah kejauhan, laki-laki tersebut mangangkat HP, untuk memastikan lagi Rengganis mematikan panggilannya, lalu ia pijit tombol memanggil lagi, ternyata benar Fajrin, ada di tempat yang sama dengannya malam ini.

Fajrin laki-laki yang pernah ia kenal, laki-laki yang pernah berarti dan memberikan nuansa dalam hidupnya, kini Fajrin sudah menikah dengan seorang wanita yang menjadi pilihan orang tuanya. Fajrin berada di Pangandaran hanya sekedar untuk berbulan madu saja dengan istrinya.

Terhentak, beberapa menit setelah Rengganis tiba-tiba Fajrin mengirim sms, “assalamu’alaikum...afwan ada apa tadi akan telfon? Ana sedang sibuk tadi”...

Kaku membeku...berdiri seperti tak mampu lagi. Rengganis menghela nafas panjang. Diam tak tau harus membalas sms atau tidak...Ia tertunduk lalu diambilnya Al-Quran dan tilawah hingga beberapa menit.

“Anis...kita jalan-jalan yuk keluar... teman-teman yang lain sudah menunggu di bawah loh”...ajak Silmi yang sedang siap-siap pergi.

“sepertinya aku tidak ikut Mi, aku istirahat di sini saja...” jawab Rengganis sesekali terpotong tilawahnya hanya untuk menjawab sapaan Silmi.

“Sudahlah...jangan sering melanun, nanti cepat tua loh...hehe”....Silmi menghampiri Rengganis yang sedang asik tilwah di teras...

“Sudah ku bilang, aku ingin istirahat saja. Setelah salat isya aku langsung tidur Mi, nanti kunci kamu bawa saja...”

“Hmm...sudahlah, jika tak mau ikut...” Silmi lalu meninggalkan Rengganis yang berada di teras luar.

Bagi Rengganis malam yang aslnya terasa indah, menjadi malam yang sendu karena ia teringat Fajrin, baginya hal yang cukup mengganggu pikirannya...karena bagaimanapun ia tidak pernah berta’aruf dengan laki-laki yang benar-benar ia suka. Begitulah saat rasa suka didahulukan sebelum ta’aruf maka resiko saat tidak jadi menikah, harus ikhlas melepaskan dan melupakan.

“Ya Rabbana hamba mohon kepada Mu, hilangkan sesuatu yang bukan menjadi hak hamba...Ya Rabbana seketika hamba mencinta, seketika pula Engkau melerainya...Niat-niat tulus berubah mengeruh saat rasa kasih mendahului hakikat kehendak Mu... dosakah saat hamba mendahulukan cinta, dosa pulakah jika hamba berharap pada manusia?, Ya Rabbana Engkau yang mengajarkan hamba untuk senantiasa melabuhkan segalanya hanya kepada Mu, Ya Rabbana sempat naiat berbelok tak tulus...maka Kau ajarkan hamba dengan cara Engkau mentarbiyah hamba...agar hamba pandai mengambil hikmahnya”

Rengganis meneteskan air mata, tak terasa mushafnya terbasahi...

Kuamandang adzan isya terdengar,Rengganis masuk kedalam kamar lalu salatlah ia. Rakat demi rakaat air matanya tak kunjungg terhenti, hingga tertetesi sajadah merahnya. Rengganis mengalunkan syahdu lafadz-lafadz indah...merengkuh ketentraman sanubari...melekatkan diri dalam ketawakalan pada Illahi...Nuansa keheningan dalam hati tersentuh, kedekatan yang melakat.

Selepas salatnya mengalaun dzikir-dzikir indah...andai ada kekasih hati di sisi, tak akan pula meliriknya. Membentang waktu membalutkan hati akan kehendak serta menghujamkan ketawakalan pada kehendak Rabb Illahi.

Perlahan lisan terdiam, tertunduk dan sesekali derai air mata menetes lagi...bergemuruh dalam hati, berdesakan kalimah untuk Illahi Rabbi, bermunajat akan hakikat hidup yang telah tergores dalam lauhul mahfuz...

Bersambung....


Ar Royan 10 Ramadhan...

Seorang gadis kecil berdiri dan memandang ke arah luar dari sebuah jendela. Matanya terpusat hanya pada satu arah...untuk beberapa menit. Dipandang sebuah bunga indah di depan rumahnya...sesekali ia tertunduk dan meneteskan air mata. Begitulah setiap harinya ia hanya bisa menatap bunga indah di halaman rumah dari dalam kamarnya melalui sebuah jendela. Terkadang ia merasa kesal harus berada di kamar terus hingga Ia menjerit-jerit dan membenturkan kepalanya saat ingin pergi keluar kamar.

“hkm..khm..khm...” tak ada kata yang bisa diucapkan...gadis mungil di sebuah kamar membenturkan kepala sambil menjerit-jerit...

Suara jeritannya terdengar hingga ke ruang tengah. Di bukalah kamar gadis mungil itu, lalu masuklah seorang gadis yang usianya tak jauh berbeda, ya ia Rengganis adik seorang gadis mungil yang hanya bisa menjerit dan membenturkan kepalanya ke dinding di kamarnya. Seketika Renganis menghampiri Ranggis kakanya, usia mereka hanya beda sekitar 10 menit saja.



Membias dalam sebuah ruang, tak bisa terjangkau oleh akal...ada ruang dalam waktu yang membuat seorang hamba meluapkan seluruh rasa .

Seponggah jiwa berkata pada jasad, “ringkihkah saat ku ajak engkau terus menyambung sujud ke sujud?”

Tak berkata jasad namun jiwa terus memaksa berkolaborasi, sungguh...diri terkadang merasa jemu, jasad berdiri kokoh namun jiwa terkujur rapuh...

Ya Rabbana andai jiwa terpisah dari jasadnya adakah lagi sujud-sujud yang indah?

Sungguh jasad, jiwa, meleburkan dan berpadu menjadi satu utuh dan menyeluruh...

Ruh ruh nan bercahaya terlahir dari jasad dan jiwa yang bertaqwa...saksikan saja pancar cahayanya menunjukan jalan menuju keindahan.

Rabbana...melekat indah saat jiwa berpadu dengan jasad dalam bingkai cinta, cinta melahirkan kerinduan, cinta yang mengecup kesejukan iman, cinta yang mengelitik hati untuk terus mengingat dan terus berkata-kata cinta akan keindahan Mu...jasad yang berkata jiwa yang mersa...

Rabbana senantiasa ada keindahan saat diri berkata serta meluap seluruh rasa...derai air mata, simpul senyum, kubingkai dalam do’a...tak terasa kesejukan dalam hati itu ada, hembusan perlahan namun pasti ketentaman hadir kembali...

Hati terkecup oleh iman, mengelitik. Merasakan terkadang ada derai air mata, sungguh semua ini tidaklah sia-sia...dekap harap ini jalan menuju taqwa...

Rabbna ku titip cinta dalam jasad dan jiwa...bingkai keduanya dalam bentuk taqwa...andai ada lelah dari keduanya...maka seretlah keduanya dalam keterpaksaan untuk cinta dan mencinta, hingga berada pada titik tertinggi mencinta akan cinta Mu...

Ar-Royan , 20 Ramahdan 23:15 WIB


Seharusnya aku terus melaju, karena yakin Allah bersam ku...
seharusnya pijakan kaki semakin kokoh dan terus melangkah...
Seharusnya pula, tangan tak pernah meleraikannya, bibirpun tak berkata apa-apa.
Andai di sini, hari ini, aku bisa berlari kencang menuju di mana ia berada...seketika aku beranjak dan meninggalkan segalanya...

Selepas aku menghampiri, terkadang engkau jengah, seharusnya aku mengakui bahwa kehadiran ini bukan sebuah rekayasa dari takdir yang terukir...
Sudah terjadi tidak perlu disesali, patutnya di syukuri...
selepas engkau pergi, seketika akupun berlari dan meraih semua mimpi...
asa, rasa, cita berbalut menjadi satu...
ibarat sebuah kepongpong yang membalut ulat yang menjijikan lalu berubah menjadi keindahan, elok nian kupu-kupu...
selepas engkau pergi ku kecup kenikmatan yang menghangatkan dari berkas-berkas cahaya iaman...amat menentramkan.

alangkah indah, alangkah indah, selepas kau pergi aku tak sendiri, selepas kau pergi ada yang mengecup iman ku...paras-paras kesejukan, keimanan yang terdambakan, kelembutan lisan, kejernihan hati...ku temui ia saat senja, selepas engkau pergi aku duduk manis dan perlahan menghirup udara...terasa lega dengan kehadirannya...

As-Syifa 6 Agustus 2011

Heningnya sunyi suasana ketika lafadz sakinah akan bermula, apa yang harus diterjemahkan dari tangisan seorang ibunda…

Bunda berkata: “puteri ku wanita yang akan ku amanahkan pada mu. Nafkahilah ia, curah limpahkanlah kasih tercinta melebihi dari yang ku berikan kepadanya. Dulu isaknya bersandar di bahu ku namun tangisannya kini ku serahkan pada mu, ia sebuah permata yang ku miliki…kini ia bukan milik ku, karena fitrahnya ia butuhkan mu. Jadikanlah ia wanita surga mengerti benar akan maharnya…bukan hanya bermakna pada sebuah ikatan kuat tapi indah pula pada maksudnya…”

Tertunduk dan perlahan berlinang air mata , lalu menatap ibunda: “Ku akan ingat apa pesan mu, putri mu kini amanah ku, iringilah dengan do’a mu agar kami bahagia karena berada dalam ridho mu…ku jadikan putri mu pendamping hidup ku, ku usap isak tangisnya saat bersandar di bahu ku. Do’akan kami senantiasa Allah menaungi setiap perjalanan menuju keindahan surga,bersama puteri mu yang menjadi pendamping hidup ku…”

“kini puteri ku melangkah bersama mu, naungilah ia dalam iman & ilmu, sandarkanlah ia dalam kecintaan pada Rabb yang mengusap halus kasih antara puteri ku berserta mu…luruskanlah setiap lisan, hati dan jalan hidup yang akan dilalui bersama mu…Ku sertakan do’a pengiring, bukan harta namun hanya sedikit ilmu dan petuah menuntun langkah…”

Naungan kecintaan Rabb bersama kasih antara manusia yang terbelai kasih oleh fitrahnya. Pelupuk mata berlinag, hati tertunduk akan kodratnya, Allah telah ukir dengan pena-Nya. Menghentak akan takdir yang terukir, mencoba melerai tak menjadikan cerai, berusaha berpadu tak menjadikan bersatu…hakikatnya Allah yang berkehendak, maka melakahlah dengan iman serta ilmu maka akan berpadu memaknai sebuh sirat takdir yang terukir.

As Syifa 28 Juni 2011

cita2: "ingin mati sahid"
cita2: "ingin menjadi tentara di palestina"

itulah cita2 yang diutarakan dari ke-2 siswa kelas 7 d smp it as syifa. dari 8 kelas hanya ada 2 siswa yang menyatakan dengan lantang "aku ingin sahid dan menjadi tentara di palestina", makin terpukaunya saat ke-2nya mengungkapkan bahwa berasal dari negara tetangga kita...ya negara Malaysia, dari seluruh kelas 7 saya tanya satu persatu siswa ingin menjadi apa, hanya ke-2 siswa tersebut yang membuat saya terpukau, ...selebihnya siswa mengungkapkan ada yang ingin menjadi dokter umum, spesialis bedah tulang, spesialis tumor, menjadi guru besar, dosen, guru, pilot, arsitek, astronot, pengusaha, penulis, ada pula siswa yang ingin menjadi pengusaha tempe di Arab....! what? "tempe di arab harganya mahal bun"..."hmmm....wow mahal? sippp nanti buka cabang di sana setelah lulus dari as-syifa sambil sekolah sma di sana, ok!..." ok"...seluruh siswa seketika sorak di kelas...^_^, suasana kelas menjadi hangat.

sungguh lain kepala lain kemauan, lain pula pola pikir...ada yang ingin jadi konglomerat, ada pula yang hidupnya semata-mata hanya untuk meraih surga Allah.sunguh jika kita bertanya? mau apa kita? mau jadi apa kita? mau seperti apa kita?maka tak perlu pertanyaan tersebut ada untuk kita pertanyakan pada diri kita!namun tanyakan pada diri kita "aku harus menjadi apa sesuai dengan apa yang Allah inginkan pada diri kita?"


Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,

Dia telah Menciptakan manusia dari segumpal darah.

Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Paling Pemurah,

Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam.

Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Surat Al-Alaq : 1-4


Assalamu'alaikum WR WB...

"Iqra...kata pembuka dalam surat Al-Alaq"sebuah surat yang pertama diberikan kepada Nabi Muhamad SAW sebagai bukti bahwa perintah membaca sangatlah penting dan memiliki kedudukan utama dalan ajaran islam. Erat kaitannya antara membaca dan menulis, mustahil ada sebuah bacaan tanpa ada sebuah tulisan. Karya seseorang dalam sebuah tulisan memiliki peranan penting karena tulisan dapat memberikan sebuah paradigma dalam hidup seseorang, selain itu tulisan merupakan sarana mengekspresikan diri untuk menuangkan apa yang ada pada pikiran dan hati.

Saya sajikan goresan pena hasil buah dari pemikiran dan ungkapan hati, semoga bisa menginspirasi. goresan-goresan pena yang saya ukir tidaklah seindah goresan para sastrawan yang tetrkenal,namun ada sebuah ungkapan yang mengatakan "catatlah ilmu dengan tulisan" maka terinspirasi dengan ungkapan tersebut saya mencoba mengikat ilmu yang saya pahami melalui tulisan-tulisan yang saya goreskan. semoga bisa menginspirasi...selamat menikmati, semoga bisa menyentuh hati...^_^

Mitsaqan Ghaliza
Investasi Peradaban
Jasad Jiwa Saling Menyapa
Selepas Pergi
Skripsi Bukan Ayam Krispy
akhwat cengengesa vs ikwan tebar pesona
Malam yang Indah
Senja Rengganis
"Ya"
Cita-Cita
Lafadz Sakinah Bermula
Bapak Aku
Bermuara Di Tempat Yang Sama
Bersabarlah Dengan Penuh Keikhlasan
Enggan Menyapa Enggan Tersapa
Bunda Ia
Hati-hati Pada Hati
Jalan Kita
Kecupan Sayang Dinda
Mahar Kebeningan Hati
Melangkah
Pembangun Menara Bercahaya
Perempuan Tua Di Atas Sajadah Berwarna Merah Tua
Saat Melangkah Terpejamlah
Sayang Bapak Menghilang
Surat untuk Saudari Ku
Bercermin Dari Ibunda Hajar
Tersapa Hanya dengan Memejamkan Mata
Hangat Mendekap
Riak
Sepertiga Isi
Kicau
Tersadarkah
Ukhti Sayang
Pelipur Lara
Terkoyak
Ikatan Hingga Tujuan
Saatnay Bermain Kata-kata
Kecupan Sayang Dinda
Simpil Masa Lalu
Masa Penantian
Senja Ia
Kembali
Sebatang Lilin-Episode 1
Sebatang Lilin-Episode 2
Sebatang Lilin-Episode 3
Tekad Kami
Jenaka
Fase Ini

Di atas hanya sedikit buah karya goresan pena saya, semoga bisa menginspirasi anda....^_^

"Sesungguhnya awal pertama Allah ciptakan adalah pena. Kemudian Allah berfrman, "Tulislah!". Maka pena berkata "Apa yang aku tulis?". Allah berfirman, "Tulislah taqdir-taqdir segala sesuatu apa yang tela terjadi dan apa yang akan terjadi sampai akhir masa"" (Hadits riwayat Tirmidzi, Syaikh Al Albany menshahihkannya dalam Jami’at Tirmidzi no 2155)

"♥ Assalamu'alaikum...selamat datang di blog sederhana ini. semoga setiap rangkaian kata-kata bisa menginspirasi & memberi motivasi hingga menjadikan lentera penerang dalam hati...♥"

♥..Inilah Aku..♥

Foto Saya
Tuti R.Lestari
"Seorang hamba Allah yang senantiasa berusaha menjalankan titah-titah Rabbnya... Semoga setiap goresan pena dapat memberikan inspirasi dan Motivasi..."
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

:::: Translet ::::

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Entri Populer

Follow

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...