oleh: Tuti Rina Lestari
Enggan Tersapa, Enggan pula menyapa. Setiap Tersingkapnya lembaran –demi lembaran episodenya senantiasa membuat jera. Alangkah indah saat hati di sapa, Alangkah nestapa pula jika hati terpedaya…
Dekap melekat dalam keimanan, Buai gemulai dalam keikhlasan. Bukan aku yang terpedaya tapi nuansa hati yang berkata…”YA”, Hingga ujung-ujung tabirnya tak bias pula aku baca…
Alangkah Indah jika dijerat hasrat bertaqwa…Gemulai mengbdi tiada henti…Jika sesekali berlari tak jadi hakiki Karena aku manusia yang berusaha mengabdi…
Ajarkan serta bujuk rayu aku hingga menuju satu titik keyakinan itu...jika kau tau tempat pencapaian titik keyakinan itu, Bawa aku menyelaminya hingga aku terbuai dan merasa kekal bersamaNya…
Duhai ,Iman…
Duhai, Takwa…
Ajarkan aku mengenalmu…Pekat melekat dalam sanubari dan hatiku…Hingga taakan ada labirin-abirin yang menghijab ku menuju titik ketenangan hakiki…Aku akan tetap merindu pada tahta imanku…
Bawa aku duhai imanku…mencapai tempat ketakwaanku…
Aku Merindu…Imanku…
0 komentar:
Posting Komentar