sekali lagi ku tanya ia"apa yg membuat mu menatap senja?"seketika jemari ini digenggamnya,lalu ia berkata"kita berlari saja sampai senja tenggelam,agar ku tak menatap lagi senja". erat gengamannya,aku terdiam tak bisa berkata apa-apa,lalu ia mengajak aku berlari.
selepas senja tenggelam bersama itu pula aku tenggelam dalam gelap pekatnya malam.tak bisa ku tatap lagi ia,gundah resah genggam jemarinyapun makin terasa terlerai.tak bisa lagi ku tatap ia.
Entah berada di mana ia,kehadirannya seolah tiada.
Andai usang dilahap senja esok ia pasti binasa,namun ku terus teriakan agar ia tetap berdiri kokoh dan terus bersabrlah hingga esok mentari meronta. esok ku tatap ia bersama kelelahan pada parasnya...
paras yang belum ku yakini sama seperti saat ia menatap senja...cukup Rabb ku yang mengokohkan pijakannya...
0 komentar:
Posting Komentar