oleh: Tuti Rina Lestari
Mitsaqan Ghaliza mengandung arti perjanjian yang kokoh.
1. Allah SWT membuat perjanjian dengan para Nabi Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa (Al Ahzab 73:7)
2. Allah SWT mengangkat bukit Thur di atas kepala bani Israil dan menyuruh mereka bersumpah setia pada Allah (An Nissa 4:154)
3. Allah SWT menyatakan hubungan pernikahan (An Nissa 4:21)
Perjanjian pernikahan antara suami dan istri disejajarkan dengan perjanjian para Nabi, perjanjian dengan bani Israil, sesuatu yang agung dan berat:)
Bercermin darai 3 poin penting dalam Mitsaqan Ghaliza, maka semua hamba Allah akan mengalaminya (seizin dan sekehendak Allah) yakni hanya untuk poin 3, yakni pernikahan. Allah telah menetapkan pernikahan sebagai perjanjian penting. Saat ijab qabul dilakukan memiliki makna bukan perjanjian antara 2 insan saja, melainkan perjanjian langsung dengan Allah SWT. Sungguh menikah memiliki kedudukan yang istimewa dalam sebuah perjalanan hidup manusia. Menikah dapat menundukan pandangan dan memelihara kemaluan, itulah janji Allah untuk hambanya. Aduhai nestapa jika manusia tak menjadikan menikah sebagai pelindung dari perbuatan zina.
Menikah dapat dijadikan sarana untuk lebih mendekatkan diri pada Allah, banyak pahala melimpah ruah didalamNya, jika ikhlas dalam mengarungi bahtera rumah tangga. Rasulullah menguatkan dakwahnya saat bersama istri-istrinya,Itulah tauladan Rasul tercinta kita.
Menikahlah, demi terjada pandangan...
------------------------------------------------------------------------------------------------
Renungan untuk jiwa yang Jatuh Cinta
Tertunduk berlama-lama aku tak mampu.
Sesekali ku tatap paras itu, mata penuh dosa ini mengiyakan
hatipun menyatakan akan kekaguman.
Menagislah akan dosa-dosa, nestapalah wahai jiwa-jiwa hampa
Malulah pada sang pemilik Cinta.
Aku tak berdaya, jika terus mencinta seorang hamba Mu.
Cabut dengan perlahan rasa cinta ini, lalu hembuskan dengan seketika kecintaan hanya Kepada Mu Ya Rabbi
Aku seorang hamba Mu yang tertatih-tatih mempertahankan segengam Qalbu hanya untuk Kau jadikan Singgasana Iman pada Mu.
Duhai Rabb ku, jika aku harus menjerit, memecah keheningan di langit,aku ingin teriakan aku ini hamba Mu yang lemah tak berdaya.
Ya Rabb...ajarkan aku bagaimana cara mencinta hamba Mu, yang tak membuat Mu Murka pada ku...
Ya Rabb...bisikan pada ku akan hakikat mencintai hamba Mu, hanya sebatas yang Engkau Rindoi...
Ya Rabb aku mencintai hamba Mu...Jika Kau Tak Meridhoinya, cabutlah perlahan dan seketika hembuskan rasa cinta ini hanya kepada Mu...
Tahta Iman ku ada dalam Qalbu...
Genggamlah Qalbu ini, agar aku taat hanya pada Mu..
Aku
Mencintai
Mu
Di
Atas
Segala
Cinta
...
4 komentar:
heumm . .sudah mengikrarkan "mitsaqan ghaliza" nih sepertinya.
:)
seperti apa adanya, tulisan yang ada di atas, lebih kepada pembahasan poin 3..
Super sekali pembahasannya :)
Subhanallah. Seperti apa yg sedang kurasa saat ini. Smg ini petunjukmu ya Rabb
Posting Komentar