Dipenghujung senja kita berdiri dan menatap terbenamnya mentari. Hari perlahan mulai gelap, rasa cemas, takut menghinggapi. Perjalanan yang akan kita lalu terkadang tak selalu ditemani berkas-berkas cahaya. Saat gelap saling menuntun arahlah dan tak usah takut. Sesekali kaki tersandung, kepala terbentur, sudah hakikatnya ibrat sebuah ujian dalam hidup. Teruslah kita melangkah menuju tempat terindah, dimana alasnya terhampar ikhlas dan atapnya meneduhkan, terbangun oleh naungan ridho-Nya...terkadang sejenak aku merasa lelah, mengertilah langkah kaki kita tidaklah sama. Hakikat perbedaan sebagai nuansa indah, maka samakanlah langkah kita, seiring seirama mengalun seperti nada, hingga tak ada lara yang ada hanya rasa bahagia. Ketika diperjalanan kita merasa kehausan, maka berbagilah bekal yang kita bawa, bukan bekal ku dan bekal mu, tapi satukan bekal itu.
Terengah-engah kita menelusuri perjalanan, yakinlah waktu yang dilalui tak akan terasa lama, esok mentari meronta. Tak terasa dipenghujung malam kita tlah sampai dipuncak menara, menanti mentari meronta.
0 komentar:
Posting Komentar