Seharusnya aku terus melaju, karena yakin Allah bersam ku...
seharusnya pijakan kaki semakin kokoh dan terus melangkah...
Seharusnya pula, tangan tak pernah meleraikannya, bibirpun tak berkata apa-apa.
Andai di sini, hari ini, aku bisa berlari kencang menuju di mana ia berada...seketika aku beranjak dan meninggalkan segalanya...
Selepas aku menghampiri, terkadang engkau jengah, seharusnya aku mengakui bahwa kehadiran ini bukan sebuah rekayasa dari takdir yang terukir...
Sudah terjadi tidak perlu disesali, patutnya di syukuri...
selepas engkau pergi, seketika akupun berlari dan meraih semua mimpi...
asa, rasa, cita berbalut menjadi satu...
ibarat sebuah kepongpong yang membalut ulat yang menjijikan lalu berubah menjadi keindahan, elok nian kupu-kupu...
selepas engkau pergi ku kecup kenikmatan yang menghangatkan dari berkas-berkas cahaya iaman...amat menentramkan.
alangkah indah, alangkah indah, selepas kau pergi aku tak sendiri, selepas kau pergi ada yang mengecup iman ku...paras-paras kesejukan, keimanan yang terdambakan, kelembutan lisan, kejernihan hati...ku temui ia saat senja, selepas engkau pergi aku duduk manis dan perlahan menghirup udara...terasa lega dengan kehadirannya...
As-Syifa 6 Agustus 2011
seharusnya pijakan kaki semakin kokoh dan terus melangkah...
Seharusnya pula, tangan tak pernah meleraikannya, bibirpun tak berkata apa-apa.
Andai di sini, hari ini, aku bisa berlari kencang menuju di mana ia berada...seketika aku beranjak dan meninggalkan segalanya...
Selepas aku menghampiri, terkadang engkau jengah, seharusnya aku mengakui bahwa kehadiran ini bukan sebuah rekayasa dari takdir yang terukir...
Sudah terjadi tidak perlu disesali, patutnya di syukuri...
selepas engkau pergi, seketika akupun berlari dan meraih semua mimpi...
asa, rasa, cita berbalut menjadi satu...
ibarat sebuah kepongpong yang membalut ulat yang menjijikan lalu berubah menjadi keindahan, elok nian kupu-kupu...
selepas engkau pergi ku kecup kenikmatan yang menghangatkan dari berkas-berkas cahaya iaman...amat menentramkan.
alangkah indah, alangkah indah, selepas kau pergi aku tak sendiri, selepas kau pergi ada yang mengecup iman ku...paras-paras kesejukan, keimanan yang terdambakan, kelembutan lisan, kejernihan hati...ku temui ia saat senja, selepas engkau pergi aku duduk manis dan perlahan menghirup udara...terasa lega dengan kehadirannya...
As-Syifa 6 Agustus 2011
0 komentar:
Posting Komentar