Bertanaya pada suasana hati, hmm ya sulit dipungkiri, membekas dalam sanubari. Tak selayaknya jejak telapak kaki yang tertinggal bisa dihapus dengan jejak kaki yang lain. Tapi ingatlah ini hati.
Desir menghembus tak sama lembut dengan membelai, hmm lembut paras tak sama denga lembut lisan, sekali memdengar suaranya, tak lagi ku temui suara itu. Tak sama antara belai dan lisan.
Jinak jenaka tertawa saat bercanda, simpul tawa tak sama dengan senyumnya, hmm indah parasnya tak sama dengan indah senyumnya.
Tetap terjada sampai kini, tetap sama seperti kemarin, tak ada yang berubah suasana ini.
Jenaka pula tak bisa berkata, hanya menikmati saja setelah ia berkata ”tiada”.
Selepas pergi, suasana masih tak beda, jenaka ia. Kujumpai pertama parasnya, lalu hilang begitu saja, ia akan kembali bersama perpaduan mimpi...Insya Allah ^_^
0 komentar:
Posting Komentar