♥ Lentera Qalbu ♥

Cermin Hati menuju Inspirasi

Dunia adalah tempat persinggahan, kita hanya sebentar berteduh untuk selanjutnya melanjutkan perjalanan panjang menuju tempat abadi yaitu kampung Akhirat. Ketika singgah, tak usah kita terlena dengan tipu daya warna warni Dunia. Gemerlapnya akan membuat kita terpana. Keindahannya akan membuat kita lalai. Cukuplah kita mengisi perbekalan yang dibutuhkan dalam perjalanan panjang nanti. Sedang Akhirat adalah tempat asing dan hanya untuk orang-orang asing dan berbahagialah bagi kita yang merasa asing. Asing dengan segala hiruk pikuk Dunia. Asing dengan ketaqwaan kita kepada Allah di tengah menjamurnya kemaksiatan. "Siapa yang menikmati Dunia, akupun pernah merasakannya, kesegaran dan siksanya pun pernah aku rasakan, aku tak melihatnya kecuali tipuan dan kepahitan, Dunia tak lain adalah bangkai busuk, di atasnya terdapat anjing-anjing yang siap menyantapnya. Jika engkau menjauh darinya, maka kamu akan selamat. Dan jika engkau mengambilnya, anjing-anjing itu akan merebutmu. Maka tinggalkanlah saja semua sampah itu. Jiwa yang bertaqwa tak boleh terperosok kedalamnya."—Al Imam Asy Syafi’i Sesungguhnya bagi orang Mukmin, kebahagiaan yang abadi akan ditangguhkan hingga alam Akhirat bukan di Dunia. Jadi jangan berkecil hati jika di Dunia mengalami kesulitan yang bertubi-tubi. Itu hanyalah suatu nuansa dalam perjalanan hidup seorang hamba guna mendekatkan diri pada Sang Pencipta.
Dengan kesulitan tersebut, akan terlihat manakah hamba yang benar-benar teringat akan Rabbnya dan mempersiapkan segalanya dengan sebaik-baiknya guna mendapatkan tempat terbaik di Akhirat kelak.Atau menjadi hamba yang menjadi kufur dan menjauh dari hakikat penciptaan manusia untuk selalu menyembahNya. Sejatinya Dunia adalah tipuan, maka kita tak boleh tertipu olehnya. Dan Dunia adalah kepahitan, maka janganlah kita menelannya mentah-mentah tanpa merasakannya terlebih dahulu. "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi di rihoiNya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hambaKu. Dan masuklah ke dalam SurgaKu." (QS. Al-Fajr [89] : 27-30).
Dunia dan segala pernak perniknya yang selalu di puja. Usianya yang semakin tua justru makin di idolakan oleh penghuninya dengan berbagai macam aksesoris guna memperindah, katanya. Meskipun mayoritas keindahan tersebut sangat bertolak belakang akan hakikat penciptaan manusia untuk beribadah kepada Allah. Dunia dengan berbagai polesan bagai penyihir yang mampu membuat kita mengabaikan kewajiban kita sebagai hamba. Terperosok ke dalam jurang yang digali sendiri.
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan Dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al Kahfi [18] : 46). Dalam kondisi seperti itu, kita akan memiliki nilai lebih jika kita mampu istiqomah akan segala perintah Allah. Karena keistiqomahan bukan dinilai manakala kita berasa di tempat dengan sarana dan prasarana atau yang memadai di lingkungan yang mendukung namun keistiqomahan akan teruji manakala kita berada dalam keterbatasan dan perbedaan. Tak sedikit yang rapuh manakala mendapati kondisi yang berbeda dibanding biasa. Tapi itulah, di Dunia kita akan bertarung dengan segala bentuk kemodernan yang menyimpang.
Keterasingan yang identik dengan cap buruk. Kita rajin beribadah, akan dibilang sok alim. Kita menyampaikan kebenaran, akan dicap sok benar. Kita mengikuti sunnah rasul, maka keselamatan kita akan terancam. Namun jangan pernah khawatir, karena Allah adalah penggenggam langit dan bumi. DIA tak akan pernah tidur akan semua peristiwa. Boleh jadi di Dunia kita teraniaya, tapi jika Allah tetap meridhoi apa yang akan kita lakukan dan kita tetap berada di jalanNya maka senantiasa di Akhirat kita akan menjadi pribadi yang istimewa yang selalu dirindukan oleh para penghuni langit. Kebahagiaan dan kesenangan bagi orang Mukmin akan Allah berikan di Akhirat nanti, sedang bagi orang yang lalai maka kesenangannya akan di berikan di Dunia.

Jadilah orang asing meskipun dengan berbagai stigma yang melekat. Baikkah atau burukkah itu. Karena Allah adalah sebaik-baik penilai. Harapkanlah nilai terbaik dari Allah, singgahkan pujian yang terlontar dari mulut manusia hanya kepadaNya. Karena sekali lagi Dunia adalah persinggahan. Maka janganlah menggandrunginya hingga lalai akan kampung keabadian yaitu Akhirat.
Allahua’lam 

Sumber: http://kototabang.blogspot.com/2011/11/terasing.html

Melangkah...
Perlahan menuju satu arah,
Lelah?
Jengah?
Ya terkadang menyertainya.
Melangkah...
Balut resah tanpa arah,
Bisakah?
Yakinkah?
Entahlah...



Menantap,
Satu Arah..
Berlabuh namun tak merengkuh,
Jauh...
Menyapa,
Diam saja,
Berpadu...
Ya Entahlah....Lelah.


Dan bersama waktu,
Menunggu...

Malu,...hanya membisu ...
menunggu....

Leraikan saja?
Hmm tidak, aku yakin bisa merengkuh mu...dalam bias ku...dalam mimpi ku...dan aku berpacu bersama  waktu...

Melangkah kaki dan mulai terarah, pada jejak  yang kian pasti...paras keimanan, dan keikhlasa pancaran dari prilaku dan lisan yang memukau...sungguh memikat jiwa. andai bisa mengungkap rasa dan tertuju pada satu makna yang hakikatnya berpadu, menjadi satu terbingkai dalam ketaaatan mengahamba bersama...

Jika lisan ini tak sampai pada mu, maka ku ungkap makana lewat tulisan ini, sebagai bentuk bingkai pembatas yang tegas dan jelas. Allah yang menghendaki akan takdir yang terukir, jauh sudah tercatat dahulu...sebelum kita merasa ikatan itu perlu ada...
Sungguh, do'a kian terhulur...menjulang tinggi hingga ke langit , membentang luas di Bumi...jika bisik do'a itu tertuju pada mu, maka ada bisikankah dalam qalbu?....di Qiyamulail mu...? mulailah tanyakan pada hati mu, aku berdiri dan menunggu hanya untuk menantap paras keimanan mu...jika hitam dan mengelam maka basuhlah hingga paras itu kembali menentramkan....maafkan aku mengagumi mu...mulai mengagumi keyakikan iman mu, mimpi mu, ilmu mu...

Andai mimpi ini bisa berpadu, menjulangkan dua keyakinan dan kekuatan iman, mengahamba bersama pada Sang Maha Rahman dan Rahiim... Membangun kekuatan Dakwah, Membentangkan keilmuan bersama.. hingga kita tersenyum bersama menatap ikan-ikan yang turut mendo'akan kita, saat kita terus melangkah meneguk tetesan ilmu... aduhai  apakah ini keindahan yang semu semata? jika memang Allah  berkehendak...sujud syukur tak terhingga...terjawab sudah rasa rindu yang haus akan tahta iman dan ilmu...

Terima kasih telah hadir dalam hidup ku di awal Jumada Al-Thani
sungguh berarti sebagai inspirasi....
Ar Royan, Kampus Peradaban



Kicau  burung nuri di pagi hari... tertatap mereka bermandi di hujan pagi, menjadi bukti kian mengahnya Bumi saat tersinari.

Menunggang kuda Sang Pangeran berpacu mencapai awan yang tinggi, hingga berteka-teki dengan pelangi siapa diantara mereka yang paling mengerti akan Takdir ini.


Alam yang gemilang indahnya, memerah di waktu senja...kailaunya mengukir janji akan berjumpa lagi esok hari...

Terurailah misteri saat dibelai jari-jemari, hingga tangisannya tiada seni menghampiri , memanggil Sang Pangeran turun dan kembali lagi  ke Bumi.

Gemilang indah saat senja memerah, kilaunya bicara berjumpa di esok saja, maka setelah ini terurailah misteri akan takdir ini...hingga tangisannya berderai tiada seni...Sang Pangeranpun berpacu kini di atas Bumi...

Andai saja Sang Pangeran mencoba mengerti, ada rahasia yang tak mungkin bisa dipahami...maka biarlah...biarlah saja berlalu....biar saja begitu...biar saja...biarlah...

Dari ujung hingga pangkalnya, Sang Pangeran melaju dan teurus berpacu dengan waktu...hingga saat Sang pangeran merasa lelah dan merebah...tertunduk ia dan menghulur do’a dan munjulangkan asa pada Sang Pencipta...maka langitpun terbuka hingga terjawab akan takdir yang terukir....mentari meronta, senja tiada dan pelangipun berkata...”kita mulai mengerti  Sang pencipta telah mengukir takdir jauh sebelum Bumi dan Langit dilerai,....maka mengertilah dan resapilah setiap perjalanan yang telah kau lalui...”

Menjadi sebuah pilihan hidup dalam naungan Allah. andai ada pilihan yang membuat aku tertuju pada mu,maka perlahan kaki ini aku langkahkan...bukan karena kegemilangn di dunia, namun ada berkas cahaya yang terpancar kelak di Surga. mungkin diri mu tidak akan pernah memahami kaki ini melangkah dan mulai tertuju...hanya ada do'a terpanjat dan menghulur ke atas Langit hingga kini menaungi. ada sebuah janji pengabdian pada Allah, andai diri ini tertaut pada insan yang berahlak mulia, parasnya terpancar keimanan, hatinya tertaut pada keikhlasan beribadah hanya pada Allah, maka paksalah aku menjadi seorang teman dan sahabat baginya sebagai pelipur laranya, menautkan iman pada Allah bersamanya...

Janji yang akan terpatri, bukan karena keindahan semata di Bumi, namu untuk bekal kelak di Akhirat. Rabbi kelak senyum itu ada dari paras yang hatinya tertaut padaMu...

Alhamdulillah...,

Menjelang dua tahun menjadi seorang pendididik di sebuh sekolah yang mengusung visi Membangun Peradaban Islam. Aku merasakan inilah do'a yang terjawab saat dua tahun yang lalu...tepatnya saat aku lulus kuliah...memohon kebaikan atas pekerjaan ku, keberkahan, ketentraman dan yang terpenting adalah kedekatan Kepada Allah. Bukti nyata aku rasakan, di sini di tempat ini Aku merasakan sebuah ketentram dan lingkungan yang terkondisikan. 

Sungguh indah saat menjadi seorang guru, mentransfr ilmu, memotivasi, menginspirasi generasi bangsa. hanya tiga hal yang tersirat mengenai amal yang tidak akan pernah terputus yakni amal sadaqah, ilmu yang bermanfaat, dan do'a anak saleh...Subhanllah dari tiga amalan terebut ada pada pekerjaan seorang guru, yah inilah salah satu hal yang memotivasi aku menjadi seorang guru, mentransfer ilmu agar bermanfaat, memiliki murid saleh dan salehah. sungguh bahagia memiliki anak yang bayak, dan mengenal Rabbnya, Rasulnya serta taat pada ibu bapaknya....

Aku merasakan betapa berharganya mereka, hadir sebagai pelengkap kisah hidup ku....Mimpi-mimpi mereka murid ku yang sungguh luar biasa, jauh datang dari berbagai pelosok Nusantara...inilah Investasi bangsa yang sungguh Luar Biasa....! luar bisa mereka...menuntut ilmu...jauh datang ke kota Subang...dari pelosok Papua, Sulawesi, Sumatera, Bali, bahkan Malaysia... 

Betapa indah saat dalam ruang kelas, ...saat aku bertanya...apa yang menjadi mimpi besar mereka ..yah cita-cita mereka...ada yang memnginginkan penjadi seorang pembisnis, ada pula seorang dokter, pilot,dll ... yang membuat aku takjub ada du siswa yang ingin menjadi tentara pejuang yang membela Palestian hingga mati syahid...Subhanllah semoga Allah kabulkan nak, engkau menjadi seorang yang mati syahid di jalan Allah...
tertegun saat mengingat masa-masa yang ku lalui di sekolah ini, sekolah yang insya Allah di berkahi...menjadi seorang guru yang mengusung dakwah, mentansfer ilmu, dan membentuk ahlak islami tentunya tidaklah mudah, kekuatan fikriyah, jadadiyah dan rukhiyah tentunya perlu berkolaborasi...agar lisan, prilaku dan hati tertata serta terbimbing oleh Allah , hingga menjadi seorang GURU yang digugu dan ditiru...Ya Rabbana mudahkan langkah ini....agar ilmu ini bermanfaat dan Engkau Berkahi....Amin

Ar Royan,  29 Jumada Al-Awaal 1433 H
saat hujuan turun membasahi kampus peradaan
 

"♥ Assalamu'alaikum...selamat datang di blog sederhana ini. semoga setiap rangkaian kata-kata bisa menginspirasi & memberi motivasi hingga menjadikan lentera penerang dalam hati...♥"

♥..Inilah Aku..♥

Foto Saya
Tuti R.Lestari
"Seorang hamba Allah yang senantiasa berusaha menjalankan titah-titah Rabbnya... Semoga setiap goresan pena dapat memberikan inspirasi dan Motivasi..."
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

:::: Translet ::::

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Entri Populer

Follow

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...