
Dengan kesulitan tersebut, akan terlihat manakah hamba yang benar-benar
teringat akan Rabbnya dan mempersiapkan segalanya dengan sebaik-baiknya
guna mendapatkan tempat terbaik di Akhirat kelak.Atau menjadi hamba yang
menjadi kufur dan menjauh dari hakikat penciptaan manusia untuk selalu
menyembahNya. Sejatinya Dunia adalah tipuan, maka kita tak boleh tertipu olehnya. Dan
Dunia adalah kepahitan, maka janganlah kita menelannya mentah-mentah
tanpa merasakannya terlebih dahulu. "Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas
lagi di rihoiNya. Maka masuklah kedalam jamaah hamba-hambaKu. Dan
masuklah ke dalam SurgaKu." (QS. Al-Fajr [89] : 27-30).
Dunia dan segala pernak perniknya yang selalu di puja. Usianya yang
semakin tua justru makin di idolakan oleh penghuninya dengan berbagai
macam aksesoris guna memperindah, katanya. Meskipun mayoritas keindahan
tersebut sangat bertolak belakang akan hakikat penciptaan manusia untuk
beribadah kepada Allah. Dunia dengan berbagai polesan bagai penyihir
yang mampu membuat kita mengabaikan kewajiban kita sebagai hamba.
Terperosok ke dalam jurang yang digali sendiri.
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan Dunia, tetapi
amalan-amalan yang kekal lagi shalih adalah lebih baik pahalanya di sisi
Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS. Al Kahfi [18] :
46). Dalam kondisi seperti itu, kita akan memiliki nilai lebih jika kita
mampu istiqomah akan segala perintah Allah. Karena keistiqomahan bukan
dinilai manakala kita berasa di tempat dengan sarana dan prasarana atau
yang memadai di lingkungan yang mendukung namun keistiqomahan akan
teruji manakala kita berada dalam keterbatasan dan perbedaan. Tak
sedikit yang rapuh manakala mendapati kondisi yang berbeda dibanding
biasa. Tapi itulah, di Dunia kita akan bertarung dengan segala bentuk
kemodernan yang menyimpang.
Keterasingan yang identik dengan cap buruk. Kita rajin beribadah, akan
dibilang sok alim. Kita menyampaikan kebenaran, akan dicap sok benar.
Kita mengikuti sunnah rasul, maka keselamatan kita akan terancam. Namun jangan pernah khawatir, karena Allah adalah penggenggam langit dan
bumi. DIA tak akan pernah tidur akan semua peristiwa. Boleh jadi di
Dunia kita teraniaya, tapi jika Allah tetap meridhoi apa yang akan kita
lakukan dan kita tetap berada di jalanNya maka senantiasa di Akhirat
kita akan menjadi pribadi yang istimewa yang selalu dirindukan oleh para
penghuni langit. Kebahagiaan dan kesenangan bagi orang Mukmin akan
Allah berikan di Akhirat nanti, sedang bagi orang yang lalai maka
kesenangannya akan di berikan di Dunia.

Jadilah orang asing meskipun dengan berbagai stigma yang melekat.
Baikkah atau burukkah itu. Karena Allah adalah sebaik-baik penilai.
Harapkanlah nilai terbaik dari Allah, singgahkan pujian yang terlontar
dari mulut manusia hanya kepadaNya. Karena sekali lagi Dunia adalah
persinggahan. Maka janganlah menggandrunginya hingga lalai akan kampung
keabadian yaitu Akhirat.
Allahua’lam
Sumber: http://kototabang.blogspot.com/2011/11/terasing.html
0 komentar:
Posting Komentar