Seiring waktu berlalu tangis tawa dinafas ku, Hitam diputih hidup ku
jalani takdir ku...
Tiada satu yang tersembunyi, Tiada yang satu yang terlupa segala yang terjadi
Engkaulah saksinya...
Kau Maha Yang Maha Mendengar, Kau Yang Melihat , Kau Yang Maha Pemaaf
pada Mu hati bertaubat...
Kau Yang Maha Pengasih, Kau Yang Maha Penyayang, Kau Yang Maha Pelindung,
pada Mu semu bergantung...
Dan Allah turunkan peringatan
bagi hambaNya yang Khilaf, lalu membentang maaf melebihi hamparan bumi dan seluas Arsy-Nya,
bagi hamba-NYa yang benar-benar bertaubat. Ya Allah Ya Rahman dan Rahiim...maka
jadikanlah hamba termasuk kedalam orang-orang yang pandai dalam mengambil
hikmah dan diterima taubat.
Allah Maha Pengasih dan
Penyayang, bagaimana bentuk kasih sayang-Nya? Amat sangat banyak. Salahsatunya...Ia
akan mengingatkan hamab-Nya yang berada dalam kesalahan untuk kembali kepada kebenaran...diibaratkan
seorang Ibu mengasihi anaknya...maka Ibu tidak akan membiarkan anaknya terus
berada dalam kesalahan...atau bahkan seorang pasangan suami istri, takala
suaminya khilaf maka sudah kewajiban seorang istri mengingatkan atau bahkan
pula sesama saudara seiman...”Ukhti Fillah anti sepertinya melakukan hal yang
tidak sesuai, maka Allah tak suka seperti itu”...tentunya dalam penyampaian
nasehat gunakanlah lisan serta bahasa yang baik, sehingga perasaan orang yang
dinasehati tidak tersinggung, sehingga tidak menyepelekan nasehat yang
diberikan. Justru yang kurang baik saat mengahadapi sesuatu yangtidak sesuai
dengan ajaran atau ketetapan malah dibiarkan...Allah menurunkan peringatan-Nya,
bentuk kasih-Nya bisa secara langsung dengan cara menghembuskan kedalam
Qalbu...atau bahkan melalui wasilah orang lain...tentunya hal ini hanya media
saja...Allah Maha tau bagaimana cara mentarbiyah hamban-Nya.
Terkait dengan fokus pembasan
dalam tulisan ini, akan lebih mengarah pada bagaimana mengambil Ibroh dari
wasilah orang yang telah mengingatkan kepada kita, dalam pembahasan ini terkait
dengan masalah ketika interaksi antara
ikhwan dan akhwat yang tidak terjaga...maka perlu ada salahsatu diataranya mengingatkan
dalam ketaqwan dalam keimanan...seoranng muslim yang taat dan cinta pada
saudaranya maka ia akan mengingatkan, sepahit apapun maka perlulah saling
mengingatkan dalam kebaikan yang bermuara pada keimanan...seperti yang telah
Allah sampaikan dalam Kalam-Nya, “Dan tidak ada pertanggungjawaban sedikit pun
atas orang-orang yang bertakwa terhadap dosa mereka; akan tetapi (kewajiban
mereka ialah) mengingatkan agar mereka bertakwa” (QS Al-An’aam:69).
Sudah jelas berdasarkan ayat di
atas, mengingatkan dalam kebaikan (ketqawaan) merupakan kewajiban orang-orang
yang bertaqwa, orang-orang yang di bekali keimanan. Ketika ada seorang ikhwan
ataupun akhwat yang sudah mulai tidak bisa menjaga hijab, maka peringatilah
ia...jangan sampai sama-sama menikmati dan menyelami kubangan dosa, maka
siap-siaplah laknat Allah datang kepada keduanya...pentingnya sebuah menjaga
hijab telah Allah antumkan dalam Q.S An-Nur: 31, “Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang
(biasa) nampak daripadanya...”. jika ada seorang wanita yang melakukan hal yang
tidak sesuai ajaran yang Allah perintah terkait dengan masalah batasan
interaksi antara layaknya laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya, maka sudah
kewajiban saudaranya yang beriman untuk
mengingatkannya. Dalam ayat ini diperintahkan untuk wanita beriman, namun dalam
ruang lingkupnya berlaku kebalikannya, jadi jika ada laki-laki yang khilaf
tidak menjaga hijab maka perlu diingatkan juga.
Fenomena yang ditemukan, ketika
interkasi yang dilakukan terlalu jauh maka setan dengan mudah membisikan untuk
masuk dalam kubangan dosa, pacaran...berdua-duan bahakan sampai melakukan hal
yang sungguh dilaknat Allah...inilah aturan yang meninggikan wanita bahwa
perisainya yang terkokoh ada pada hijabnya...(sikap dan penampilan)....jika
perisai wanita sudah mulai rusak maka sisp-siaplah wanita tersebut akan
terserang dan mudah dikalahkan oleh setan. Sunggu merugillah jika Allah
mendatangkan seorang saudara seiman yang mendatangkan serta mengingatkan untuk
memperkuat perisai tersebut, tapi malah berdiam saja dan tidak berbenah
iman...maka beruntunglah bagi wanita peka yang mau bertaubat dan memohon
diperkuat iman-Nya kepada Allah. Dalam hal perlindungan tentunya tidak hanya
terhadap wanita, namun inipun berlaku bagi laki-laki.
Jagalah diri kita, karena setan
datang dengan sejuta pesonanya...pesona yang membuat angan melambung tinggi, pesona
yang membuai hati, melalaikan iman, ketika diri kita tidak merapat kepada Allah
dan jauh dari kolidor-Nya...maka bersiap-siaplah tertunggani oleh bisikan serta,
ajakan setan, kelak bersama setan berada dalam bara api...menjulurkan dosa-dosa
yang tertuai di duni maka di balas bara api neraka...
Andai biasa ku mengulang waktu hilang dan terbuang, andai bisa ku kembali hapus semu pedih...
Andai mungkin aku bisa kembali ulang segalanya, tapi hidup takan bisa meski ada air mata...
Kau Maha Yang Maha Mendengar, Kau Yang Melihat , Kau Yang Maha Pemaaf
pada Mu hati bertaubat...
Kau Yang Maha Pengasih, Kau Yang Maha Penyayang, Kau Yang Maha Pelindung,
pada Mu semu bergantung...
Catatan ini tertulis selepas seorang hamba Allah hadir sebagai wasilah
kebenaran, semoga Allah istiqamahkan, dan Allah luaskan ilmunya serta mudahkan
setiap urusannya, dan di dekatkan dengan orang-orang yang bertaqwa.
18 Jumada Al-Thani 1433 H
Tergores catatan berama alunan nasyid “Maha Melihat” di Kampus Peradaban As-Syifa
1 komentar:
halo gan,
tetap semangat tinggi ya untuk jalani hari ini ! ditunggu kunjungannya :D
Posting Komentar