Malam ini, ada sebuah harapan besar. Semakin yakin dari kehari ingin mengabdikan diri sebagai seorang pendidik. Dengan penuh semangat dan harapan yang melambung, memohon restu pada orang tua, agar mengizinkan anaknya ini mengikuti proglam luar biasa..."menjadi seorang guru di pelosok, menjadi seorang inspirator pendidikan di perbatasan negeri...dengan harapan mampu mewujudkan janji kemerdekaan dengan jalan mencerdaskan kehidupan bangsa. "Indonesia Mengajar" sebuah programa pendidikan yang sangat briliant! memilih anak muda bangsa Indonesia untuk brgabung dalam rangkan mewujudkan jaji kemerdekaan setelah kemerdekaan..."mencerdaskan kehidupan bangsa"...program ini hanya bisa di ikuti bagi anak muda bangsa yang usianya kurang dari 25 tahun, memiliki keberanian, tanggung jawab, dan mampu hidup di masyarakat....tidak hanya sekedar mengajar, namun kecakapan inter persoal sangatlah dipentingkan, inilah kesempatan yang bisa aku raih, selagi muda saat tepat usia belum menginjak 25 tahun. harapan-tinggal harapan...tahun ini tahun terakhir bisa mengikuti, namun orang tua tidak mengizinkan...berharap segera anaknya menyelesaikan studi S2nya...agar tahun depan mereka bisa melihat anaknya diwisuda dan bisa melanjut lagi studi lagi dan tentunya menikah, mereka hanya berkata..."mumpung selagi muda segera bereskan study dan segeralah menikah" ...hmmm padahal mimpi besar bisa bercengkrama dengan bocah-bocah yang memberi inspirasi, canda tawa, celotehan yang unik, dan tentunya bakat-bakat memukau bocah di pelosok Nusantara. Namun apalah daya restu orang tua adalah segala...mereka tak merestui jika anaknya lolos dan terus meninggalkan study selama satu tahun serta meninggalkan pekerjaan sebagai seorang pendidik di sekolah kampus peradaban As Syifa, selain itu harus pula menunda menikah hingga satu tahun ke depan, dan yang tak kalah pentingnya...selam satu tahun tak bisa bersua dengan mereka....folumulir secara online telah di isi, namun semua kandassssss...termangu membisu...hmm...yah sudah aku tinggalkan saya mimpi ini...semoga Allah menempatkan aku di mana inspirasi bisa ku toreh untuk anak bangsa, bibit-bibit unggu luar biasa.
Mencoba kembali melurusakan niat untuk menjadi seorang pendidik di perbatasan negeri, dipelosok negeri, di derah terpencil, di daerah yang sangat asing. Mengingatkan diri sendiri...."hal yang terpenting adalah tetap menginspirasi anak bangsa"..sekolah tempat aku berpijak dan menuangan ilmu, tentunya tidak hanya di dominasi oleh anak-anak dari jawa barat...bahkan dari berbagai wilayah di Indonesia. kembali merefleksi diri, sungguh lahan yang membentang...menegukan kesegaran ilmu kepada generasi bangsa dari berbagai penjuru Nusantara bisa dilakukan di sekolah ini, disekolah yang menyambut ku dengan berbagai kesegarnya dan problem didalamnya....bukankah inipun tugas yang mulia??? maka yakianlah kembali, bahwa kaki ini akan tetap berpijak di atas kampus peradaban...kampus yang kelak akan membesarkan mimipi serta obsesi ku....menjadi seorang pendidik yang menginspirasi...,menjadi seorang penulis pendidikan yang menginspirasi bisa terwujud di sini...Bisakah semua terwujud?...Faidza Azzamta Fatawakal'alaLLah....berbekal keyakinan FOKUS pada kenyataan yang dihadapi menjadikan diri ini lebih bersyukur....
sebagai pembanding, ku bayangan saat berada di dalam kelas saat bercengkrama dengan murid-murid ku yang uni...Cibom anak Bali yang gemuk sipi dan senangnya mondar-mandir di dalam kelas, Farhan anak Kutai yang senang makan di dalam kelas, Minhaz si Papua yang pemalu, Richar anak kota yang kritis....Normalita dan Ninis yang anggun nan cantik, Ya Allah terimakasih tahun ini telah aku temukan keping-keping memory yang indah....hampir menjelang dua tahun menjadi seorang pendidik, namun dampaknya seolah ingin seumur hidup menjadi seorang pendidik, terima kasig Ya Allah sungguh aku merasa bahagia dengan apa yang ada...semoga Engkau bekali aku dengan ilmu yang melimpah agar ku tuahkan pada murid-murid ku di kampus peradaban..tak ada yang membuat aku harus bertahan di kampus ini, adalah senyum, celotehan, serta ekspresi mereka...ekspresi penuh makna...ekspresi yang penuh canda...ekspresi harapan bangsa..bangsa yang kelak menjadi luar biasa...Bangsa yang aku cintai, walau banyak yang memaki....tapi ini bangsa ku...bangsa yang luar biasa...hanya saja bangsa lain iri dengan potensi bangsa ini...sehingga di buatlah layu sebelum berkembang...yakin memulai dari sini sebgai sang inspirator, sebgai seorang guru, mendidik dan memberikan motivasi untuk mewujudkan janji kemerdekaan yakni menverdaskan kehidupan bangsa....
Subang, 14 Jumaada Al-Thani 1433 H
selepas berdialog dengan sang bunda...tentang mimpi serta obsesi sang dinda
3 komentar:
Terima kasih banyak...semoga tulisan2 yang tergires dpat bermanfaat....Ok saya follow juga Blognya...
teruima kasih sudah berkunjung...
insyaAllah, dimanapun mbak Tuti berkontribusi, akan selalu berkah :)
Terus semangat dalam menebar inspirasi + manfaat ya mb :)
Baarakallah...
Jazakillah Mba...
Posting Komentar