♥ Lentera Qalbu ♥

Cermin Hati menuju Inspirasi

Alhamdulillah.... segala puji Syukur terhulur pada Rabb Maha Pengasih Maha Penyayang yang senantiasa mencurah limpahkan rasa  kasih diantara sesama insan.
Teringat dengan sebuah kata "Momentum"... sebuah kata yang penuh makana, sering terucap dari lisan seorang insan yang kini menjadi suami saya. "Momentum yang tepat!" tidak di tunggu melainkan harus kita jemput bahkan kita ciptakan momentum-momentum tersebut. "Yakin" sebuah rasa yang melandasi berbagai amalan, baik Duniawi maupun ukhrawi.... semakin kita yakin maka Allah semakin mendekatkan kita pada momentum yang kita inginkan.

Banyk mimpi yang ingin terealisasi, namuan sejauhmana ikhtiar yang sudah kita lakukan. tentunya ada keja-kerja nyata...maka lakukan dari mulai hal yang sangat mudah. sempat suami menunjukan sebuah celengan yang besar, ia berkata bahwa isinya hanya uang recehan 1000 dan 500 saja. lalu beliau bertanya, mau dipakai untuk apa nanti?.... saya tersenyum dan menjawab "untuk beli peralatan bayi"... seketika suami membalas perkataan "terlalu sederhana jawabannya, kita akan pakai uang ini untuk Umrah"... sambil terseyum-senyum dan penuh percaya diri beliau menyimpan kembali  celengan recehanya.

saya amat paham, esensi dari dialog tersebut. bukan ukuran uang recehan yang secara tidak sengaja beliau simpan, namun ada sebuah pembiasaan. dari hal terkecil bisa mendukung hal-hal besar... misalnya saja uang recehan yang sudah terkumpul bisa di gunakan untuk biyaya transport menuju Bandara saat akan berangkat Umarah... yah ini hanya bagian dari hal-hal terkecil yang terkadang kita melupakannya... semoga kita menjadi manusia yang sennatiasa membangun, menciptakan dan menemukan momentum yang tepat dan sesuai harapan kita...

Bandung, Pondok Violet
Saat menunggu berkas cahaya pagi di sudut kamar yang terasa hangat

Bila yang tertulis oleh-Nya engkau yang terpilih untukku
Telah terbuka hati ini menyambut cintamu
Di sini segalanya kan kita mula
Mengukir buaian rindu yang tersimpan dulu
`Tuk menjadi nyata dalam hidup bersama

Selamat datang di separuh nafasku
Selamat datang di pertapaan hatiku

Izinkan aku `tuk mencitaimu
Menjadi belahan di dalam jiwaku
Ya Allah jadikanlah ia pengantin sejati
Di dalam hidupku…

 Wahai yang dicinta telah kurela
Hadirmu temani relung hatiku
Simpanlah jiwaku dalam do’amu
Kan kujaga cintamu...

Wahai yang dicinta telah kurela
Hadirmu temani relung hatiku
Simpanlah nafasku dalam hiudpmu
Kan kujaga setiamu...

Apapun adanya dirimu
Ku `kan coba tuk tetap setia
Begitu pula pada diriku
Terimalah dengan apa adanya...
By.Madany "Mengukir Cinta di Belahan Jiwa"


01102012@ Pondok Permai -
"Bersama Menuai  Sakinah, Merajut Mawaddah, dan Membangun Rahmah"

Bismillah,...

Alhamdulillah, Allah telah menghadirkan engkau sebagai pelengkap perjalalanan hidup... sungguh jauh sebelum kita dipersatukan...ada do'a yang senantiasa terhulur..."Yaa Rabbana persatukan hamba dengan insan yang Engkau pilih, seorang hamba yang bisa menyelamatkan serta membahagiakan di Dunia hingga Akhirat"...kini do'a terjawab sudah, dengan penuh keyakinan akupun melangkah...menerima­ mu sebagai jundi ku...

Tidak ada alasan lain untuk menerima mu, hanya karena "agama mu, pemahaman mu dan sikap tegas serta cerdas menjaga interaksi dengan kaum hawa..." namun ada hal lain yang kini hadir, perlahan menyelusup dalam qalbu "akupun mulai menyukai paras mu... mengagumi kesalehan mu ... inilah Mahabbah..."terbingk­ai utuh setelah ada ikatan suci, terasa sungguh amat sangat indah, hanya untuk mu...jundi ku"

Ada sebuah hembusan amat menyejukan, saat hati terikat oleh kekuatan Ruhiyah yang kokoh maka bersma kita tumbuhkan, serta suburkan. "ketajaman Bashirah bukankan terpancar dari kekuatan Ruhiyah yang menjulang nan membentang?" saat kekuatan itu hadir maka kepekaan hati itu ada, kekuatannya melebihi ketajaman tatapan mata, jauh menembus segala yang tak nampak"...saat ingin menyentuh hati maka berkatalah berkatalah dengan mata hati...

Jundi, maafkan jika harapan yang amat sangat besar melambung tinggi telah melekat pada diri ini, menjadikan seolah memaksa bersama untuk menggapainya...namun­ ada sebuah keyakinan karena kita telah dibekali potensi maka mari kita padukan dan yakinlah...yakinlah.­..yakinlah......Insy­a Allah....Faidza azzamta fatawakkal 'alallah...Sungguh bukankan Allah sesuai prasangka hambanya?...jika kita melambungkan harapan BESAR, sebuah MIMPI BESAR, Obsesi BESAR?...maka siapkanlah diri kita unuk BERJIWA BESAR... "Orang yang HEBAT adalah orang yang memiliki KEMAUAN yang KUAT"...

Bukan hanya di Dunia, namun ada hal yang LUAR BIASA...kebahagiaan di Akhirat...sungguh mencurah limpah ladang-ladang bagi kita dalam "keluarga" amanah ini telah kita pilih maka lakukan dengan yang terbaik, mempersembahkan yang tebaik...
azzamkan, ikhlaskan, serta niatkan dan mari kita realisasikan segala bentuk keindahan yang memaksa kita menikmati tegukan arak di Jannahnya...menikmat­i keindahan melebihi keindahan di Dunia ini...

sungguh, ini sebuah keyakinan ...melangkah bersama mu adalah sebuah anugerah ...mendampingi mu adalah sebuah amanah terindah...maka yakinlah mari melangkah bersama meraih Ridho-Nya...
hanya itu yang bisa ku ungkapkan....
terima kasih untuk kisah selama 2 pekan terakhir ini...berdetak, berdegup, bergetar, dan berdebar hati saat melalui bersama sosok yang luar biasa....

For: My Jundi ....
Senantiasa semangat, Optimis, dan Istiqamah...
Allah menaungi kita,...Insya Allah

 

Bismillah…
Penantian panjang yang bertepi pada rasa. rasa unik bertabur pernik yang indah nan asyik. tak elok diungkapkan dalam surat ini. tak terlukis dalam kata. tak mampu dirangkai dalam kalimat. terlalu asyik… sungguh, terlalu indah.

Jika awalnya ragu, seterusnya adalah bimbang, kemudian putus asa. jiwa akan terasa hampa. kebersamaan pun akan terasa hambar. beda jika dari awal sudah yakin. segalanya akan dipermudah. akhirnya pun pasti indah. bahkan lebih indah.

Sungguh, diri ini tak tahu. mungkin berat bagimu ketika memilihku. karna keterbatasanku. karna ketidaksempurnaanku.­ tapi percayalah, memilihmu adalah hal yang terbaik bagiku. keputusan terbaik. keyakinan mengalahkan keraguanku. biidznillah..

Allah swt tahu yang terbaik untuk kita. itu kunci ketajaman bashirah kita. mata hati kita. banyak cita yang tak bisa digapai, bukan berarti Dia tidak cinta pada kita. tapi sebaliknya, Dia sangat cinta. Dia tau batas kemampuan kita. sekali lagi, Dia lebih tau apa yang terbaik untuk kita.

Asa memang tak boleh redup. karna itu kekuatan. simbol mujahadah kita. sebagaimana titah-Nya ‘barang siapa yang bermujahadah, maka akan ditunjukan jalan-jalannya’. selalu optimis!

‘ekspektasi dahsyat’ yang terpancar dari wajahmu adalah kekuatan lain. sisi tertentu ada rasa khawatir teramat sangat ketika tak mampu melampaui ekspektasimu itu. namun sisi yang lain, itulah kekuatan yang memacu diri ‘tuk terus berproses.

Gantungkan cita-mu dan cita kita setinggi langit. raihlah mimpi, optimalkan ikhtiar. sandarkan semuanya pada ilahi. karna sentuhan-Nya yang akan membuat langkah kita lebih mudah.

Jauzati… TerimaKasih…
Jauzati… Ikhlas, Sabar & Syukur… itu saja.

Catatan Cinta: My Jundi "Dedi Rahman"

Tengadah tangan ini, memohon kebaikan-kebaikan akan keselamatan Dunia dan Akhirat . Tertunduk dan memejamkan mata hingga tertahan tetesan air mata yang akan terjatuh. namun, tetap memaksa " membasahi juga" . terkadang merasa beban terasa berat di pundak , namun berkali-kali menngat "Allah tak akan menguji diluar kemampuan hamba-Nya"...Ya Rabbana...Ya Rahman dan Rahiim "sebesar apapun ujian dari-Mu maka kuatkan aku".

Bermuhasabah dan mengambil sebuah makna kejadian yang ada membuat kita menjadi bijak ...seorang menajamkan kembali mata hati kita , peka! mungkin kurang jeli dalam membaca situasi, mungkin juga terlalu fokus pada satu arah hingga kejadian yang tidak terprediksi muncul menjadi besar seolah monster yang siap memakan. ...

Ingatlah "Badai pasti berlalu" maka kokohkan kaki berpijak, genggam erat keyakinan " Allah sesuai prasangka hamba-Nya"...Ya Rabbana ... jadikanlah hamba sebagai wasilah kebahagiaan orang-orang terdekat hamba. sungguh Engkau Maha Pengasih Penyayang...


Malam ini, tepat dua pekan kepergian Bapak. terasa masih terlintas bayang, sosok, nasehat, dan terakhir kali sempat bapak meneteskan air mata becerita akan kesedihannya..Ya Rabbana sungguh hamba belum bisa memberikan yang teraik selam hidup bapak...persembahan terbaik do'a terhulur selepas shalat semoga Enggkau ampuni setiap jejak dosa, dan menempatkan di tempat terindah di Jannah-Mu.

Kini tinggal ibu sendiri, terkadang beliau merasa sepi dan ingin selalu di temani, sellau ingin bersama, bercerita, danmendengar cerita, harapannya, rasa resahnya, ...Ya Rabbana temani ia, dan jaga selalu ia, aku titpkan pada-Mu selama aku tak menemaninya...

Andai rengkuhan ini tak bisa setiap saat ku titipkan do'a pada-Mu Ya Rabbi...jadikan ibu sennatiasa terlindungi. Ya Allah...Ya Rahman di pelupuk mata sering ku tatap ibu meneteskan air mata...sejenak nafasnya menghela sambil terisak, tak kuat menahan air mata juga...kitapun bersama berderai  aiar mata. "Bu do'akan anak mu ini, kabahagiaan ku adalah kebahagiaan mu..."

Melangkah kearah harapan ibu, dipenghujung usia senja berharap menatap pendamping hidup anaknya, bekali-kali terucap dalam lisan, berkali-kali keinginan itu tertuju pada ku...."Bu andai bingkai kebahagiaan ini menjadi jalan terindah, ku ikhtiarkan menggenapkan dien ku"....namun terkadang ada harapan dan mimpi yang membuat ku menunda bentuk kebahagiaan ini, namun tetap saja ibu berkata "segerlah"..."segeralah"...dipenghujung usianya...ku ihktaiarkan dan ku jemput untuk kebahagiaan ibu...

Kini, ikhtiar mengarah pada keindahan,...semoga Allah menghadirkan ia sebagai jawaban dari do'a-do'a terindah harapan ibu..."Ridho mu - Ridho Allah juga"...do'akan aku ibu...semoga tak salah memilih, menjadikan ia bagain dari dien ku...

Ya Rabb,  tak ada ikatan yang bisa meleraikan antara ibu dan anak, maka rengkuhkan dan kokohkan ikatan kami.
Ya Rabb, ku titipkan pada-Mu saat akau tak bisa merengkuh ibu, dekap hangat, senyum, serta bisikan dalam hati "aku bahagia-karena kebahagiaan ku adalah kebahagiaannya".
Ya Rabb, ku titipkan ia pada-Mu... sebagai bentuk kasih ku titipkan do'a dan hembuskan dalam relung qalbu..."Aku mencintai mu duhai Ibu"...

SEAWORD singkatan dari sebuah malam penganugerahan bagi insan-insan berprestasi di As-Syifa "As-Syifa Award". tepatnya pada jumat malam sabtu, 22 Juni 2012. Siswa berprestasi, siswa ter- , dan tak kalah juga ada penghargaan bagi guru terfavorit, termotivator, dan terperhatian *nominasi yang di buat BEM @Badan Eksekutif Murid-OSIS. Malam penganugerahan seperti ini sudah menjadi rutinitas yang dilakukan oleh BEM SMP IT As-Syifa menjelang pembagian rapot. 

Sudah dua tahun sebagai seorang pendidik saya mencurahkan, menggoreskan sedikit tinta peradaban di kampus peradaban Asbosch. dilandasi sebug mimpi besar, mampu berkontribusi membangun bangsa. membangun peradaban melalui tinta pendidikan...tentunya perlu perjuangan. ternyata menjadi seorang guru/ pendidik tidaklah semudah yang di bayangkan, sungguh luar biasa....baru dua tahun menikmati menjadi seorang guru...dampaknya seumur hidup ingin mengabdikan, ingin menggadaikan diri ini untuk tetap menjadi seorang pendidik, ada kenikmatan yang tidak bisa di bayar, ada keindahan yang menggelitik saat mengingat anak didik...sungguh aset bangsa yang luar biasa...

kembali kepas SEAWARD, pada malam yang sungguh sorak dan terasa suasa malam yang hangat dengan tepukan, teriakan, dan tentunya senyum-senyum kebahagiaan... penganugerahan satu persatu di persembahkan kepas siswa yang LUAR BIASA. memiliki karakter yang khas...tentu inilah jalan pembeda antara siswa satu dengan yang lainnya...berdasarkan prestasi akademi,ahlak,disiplin bahwan sisiwa unicpun mendapatkan penghargaan...semua nominasi yang ada tentunya sebagai standarisasi  pembeda antar siswa satu dengan yang lain diberikan sebuah penghargaan...cukup takjub saat ada sisiwa yang menggaet empat penghargaan "juara kelas". "juara umum". "terdisiplin."terfavort versi ASKAR*" LUAR BIASAKAN? sekian ratus sisiwa yang ada, kenapa harus satu siswa ini yang mendapatkannya?...inilah sisiwa yang "MEMPESONA".

Tak hanya siswa yang mendapatkan penghargaan, namun gurupun mendapatkan sebuah penghargaan.. sungguh tak membanyangkan sebelumnya..saya masuk kedalam dua nominasi dari tiga nominasi guru yakni guru terfavorit, motivator dan perhatian, hanya nominasi guru terperhatian saya tidak masuk...*memang karakter saya yang agak cuek...he*. hasil anggket yag di sebarkan kepada sisiwa merampung semua suara hingga munculah satu nama untuk guru ter-..Subhanallah saya mendapatkan penghargaan guru "Terfavorit", namun untuk "Guru Termotivasi" hanya masuk sebagai nominasinya saja...untuk "Tetperhatian"..hmmm tak muncul...Sungguh tak disangka perjalanan dua tahun menjadi seorang pendidik berbuah manis...jika mengingat saat berada di kelas berinteraksi dengan sisiwa, saat bercerita, saat mentansfer ilmu, mendidik, sungguh ada kenyamana....ternyata adahal yang terpenting saat menjadi seorang pendidi..."buatlah siswa nyaman saat, dan menerima kehadiran kita..." "ikhlas" "murah senyum" "humoris" "berwawasan" "tidak gampang marah"...

pernghargaan yang dipersembahakan di tahun 2012 sebagai guru "Terfavorit" merupakan batu loncatan awal...untuk lebih termotivasi menjadi guru yang benar-benar menjalankan kewajibannya selayaknya seorang guru...Allah akan memberikan kemudahan bagi hambanya yang benar-benar berusaha memperbaiki diri..."Ya Rabbana mudahkanlah hati, pikiran, tenaga untuk sesantiasa tercurahkan dalam merealisasikan, membentuk dan membina serta membangun insan yang MEMPESONA...sehingga kilau cahayanya memukau dan menjadi penerang agama dan negeri ini....Amiin

WANITA PERTAMA
Saya mengenal beliau kurang lebih enam tahun yang lalu, tepatnya saat mengenyam bangku kuliah di UPI. Beliau teman satu kosan...beliau memiliki karakter yang tegas, jarang bercanda bisa dikatakan “koleris”...kedekatan kami dimulai saat akhir perkuliahan akan berakhir tepatnya saat menyeusun skripsi. Dulu beliau aktivis yang super duper sibuk, bahakan di kosan tidak mudah terdeteksi keberadaannya...namun menjelang akhir studinya beliau menjadi lebih sering berada di kosan hinga kami menjadi lebih intens dan bisa lebih akrab. 
Singkat cerita, banyak kejadian-kejadian yang membuat emosi kita semakin berbaur dan melebur bersama...dimulai dari masalah komputer beliau yang rusak, menyusul komputer saya yang rusak, saat saya menangis gara-gara permasalahan perpustakaan, hingga akhir saat tabrakan yang menimpa diri saya. Perjuangan kami baru terasa indah setelah kami terpisah. Tepatnya setelah lulus...hidup sebuah pilihan...saya memutuskan untuk mengabdikan diri di salah satu sekolah islam terpadu di Subang, sedangkan beliau sempat mengajar di sekolah islam terpadu di Bandung dan di PKPU “salah satu lembaga Zakat di Bandung”.
Jarak jauh memisahkan kita saat ini, tak bisa lagi bertemu...kurang lebih satu tahun lalu beliau menikah dan tinggal di Depok...karena harus mendampingi suaminya...SMS menjadi salah satu sarana kami berkomunikasi...sekitar dua pekan yang lalu ada sms dari beliau, yang semakin menyadarkan kami....saling merindukan dan mencintai karena iman...
kurang lebis smsnya seperti ini...”
“Aslkm. Tie apakabarnya diri mu?”
“wslam. Alhamdulillah sehat, ada apa teh?bagaimana kabarnya akhwat tangguh?”
“alhamdulilah sehat, gak ada apa-apa tiba2 teringat diri mu sudah dua tahun di kerja di asyifa, ada rencana berhenti?.”
“wah kangeun ya? Hehe. Tie kangeun teteh, beginilah rasanaya merindukan karena iman.Luar biasa....masih tetap di asyifa teh.kenapa? ”
 “dikira dirimu mau fokus menyelesaikan kuliah dan tidak kerja lagi di asyfa”
“tidak mungkin di lepas as syifa teh, pemasukan biyaya kuliah dari sini tidak mungkin di lepas. Dalam waktu satu tahun kedepan Insya Allah masih disini. Tapi lama-kelamaan semakin berat juga melepasakn as sayifa teh. Trek dakwah di sini jelas, dan luar biasa anak yang disekolahkan disini bukanlah anak biasa-biasa, banyak anak kader. Ini jadi jalan salah satu berkontribusi mencedaskan bangsa...banyak mimpi besar yang ingin tuti bangun disini, ingin menjadi orang luar biasa. Bukankan itu mimpi kita dulu teh?”
“subhanallah...terharu tie...ya kini kita memilih jalan berdakwah yang berbeda. Posisi diri mu saat ini,itu yang dulu SM inginkan, dan posisi SM saat ini...bukankan ini yang dirimu mau? Menikah dan memiliki anak?...sungguh terbalik. Tidak terasa mimpi-mimpi kita dulu satu persatu telah Allah kabulkan...”
“yups teh, Allah menenmapatkan kita sesuai kemampuan kita, kita dipilhkan pada posisi yang membuat kita tidak bisa mengelak. Dan yakni ada do’a yang terhulur untuk kebaikan kita...do’a tuti menyertai teteh semoga tetap menjadi akhwat tangguh...”
“amin tie, begitupun sama untuk teteh...”
Singkat obrolan kami kurang lebih sepeti itu...banyak mimpi besar yang ingin kami bangun yang dulu menjadi obrolah di kosan, sosok beliau menjadi spirit bagi saya untuk terus memacu semangat merubah diri menuju harapan yang melambung... menjadi SEORANG LUAR BIASA perlu PERJUANGAN YANG LUAR BIASA. Maka beliaulah sosok wanita pertama yang menginspirasi untuk terus berusaha, bekerja, berjuang mengapai mimpi serta obsesi yang luar biasa, jangan menyerah,...jangan menyerah hanya karena situasi yang seolah-olah membuat kita terpuruk...

Harapan diri menjadi insan yang mempesona... terkenal di Bumi karena prestasi dan kontribusi, tekenal pula dilangit karena amal-amal ibadah lauar biasa. Allah telah menghadirkan beliau sebagai sarana Allah mengenalkan pada diri ini, bahwa hidup perlu diperjuangkan untuk mencapai kebahagiaan serta keselamatan dunia dan kahirat.


WANITA KEDUA
Sosok yang lembut dan anggun, darah Padang yang mengalir padanya tidak menjadikan sosoknya seperti halayak orang Padang seharusnya...sebut saja ia “Lusia”. Saya mengenal dekat beliau saat kami dipersatukan disebuah rumah tempat kami bekerja...ada istilah yang mengatakan bahwa “orang akan berkumpul dan dekat sesuai kenyamanan saat berinteraksi,dan biasanya memiliki karakter yang sama”...dari sekitar lima orang yang ada di rumah dinas...lusia teman yang bisa dikatakan lebih dekat dengan saya.  Terkadang lucu juga jika mengingat beliau...”cuek”...tapi lucu..manja juga. Ada hal-hal yang bisa menjadi ilmu bagi saya...mendengar ceritanya...adalah kegemaran saya...ada nilai-nilai yang diabil dari perkataan beliau. Maka diskusi merupakan bagian asik jika dilakukan dengan beliau,  diskusi pergerakan, diskusi keimanan...dua tema tersebut merupakan obrolan yang sering kami bicarakan. Inilah awal mulai saya dekat dan mengenalnya...dibalik keanggunannya ternyata haroki juga jiwanya...memiliki pemahaman terkait pergerakan dakwah...luar biasa....dari sinilah Allah mengahdirkan beliau untuk membuka hati dan pikiran saya untuk menguatkan ruhiyah sebagai kunci-kunci utama saat berinteraksi dengan orang lain...terkadang kita suka mendeteksi siap orang yang “ngeruh” istilah yang kita gunakan bagai orang-orang yang terasa imannya terpancar...orang yang ruhiyahnya kuat biasanya dia beda dari segi bicara serta prilakuknya...qiyamuail itu keharusan, menjadikan kita kuat...kata beliau...memang saya menyaksikan hampir setiap malam ia bangun dan mendirikan qiyamualail...dan terkadang terdengar isak tangis beliau saat menyambung dari sujud ke sujud...subhanallah dari beliau saya diajarkan bagaiman menyentuh hati dengan kekuatan ruhiyah...itulah kerinduan yang selalu saya ingat darinya...sempat ia berkata “tuti, jika kita ingin merubah seseorang, masuklah kedalam alam bawah sadarnya...dengan obrola-obrolan yang ringan...dan harapan kita namun tanpa seolah-oleh kita mengguruinya, namun bekali hati kita juga dengan kekuatan ruhiyah...perlahan pasti orang tersebut Insaya Allah berubah “...itulah ilmu yang saya peroleh darinya....mungin saya termasuk orang yang sempat terpengaruh oleh dia....
singkat cerita, beliau dihadapkan pada sebuah pilihan harus menikah dengan seorang laki-laki yang jauh dari harapan beliau...”sama sekali bukan seorang ikhwan yang tangguh yang ia harapkan...”  hingga menjelang pernikahanya, ia berkata...”tuti, luasia merasakan sesak di dada menerima semua ini. Tapi lusia yakin tak ada pilihan lain, sudah beberapa kali bapak laki-laki ini meminta lusia menjadi menantunya, sebagai bentuk penghormatan luasi pada beliau, lausia menerima tawaran untuk dijadikan menantu...Lusia berkata juga “yakin do’a-do’a terbaik kita tuti , qiyamulai kita tidaklah sia-sia...Allah punya rahasia di blik semua ini...do’akan lusia bis merubah dan membawa suami luasia nantinya...mungkin lusi tidak tau, tapi bisa jadi ada timbangan yang menjadi berat amal beliau kelak di yaumil akhir...tuti do’akan lusia ya...” mendengar isak tangisnya saat itu menjadian sayapun menangis, dan sayapun menghulurkan do’a untuk beliau semoga menjadi keluarga yang Allah naungi keberkahan dari keduanya...”
Allah menempatkan kita pada sebuah situasi yang membuat kita semakin matang dalam berfikir dan bertindak...maka setiap kejadian yang kita lalui akan ada hikmah dan ilmu yang bisa kita teguk. Wanita pertama mengajarkan akan pentingnya menjadi seorang akhwat yang tangguh, yang terus berusaha merealisasikan mimpi-mimpi besar, Wanita kedua mengajarkan kekuatan ruhiyah itu utama, lalu bagaimana dengan wanita yang ketiga dan ke empat?.

WANITA KETIGA
Cantik, hal yang bisa diingat dari beliau...supel dan memiliki karakter hampir sama dengan saya...”senang bercanda”, jika sudah bertemu kita tertawa dan senang mengobrol hal-hal yang ringan diselingi guyonan. Beliau salah satu teman partner kerja di sekolah...beliau seorang guru fisika. Sebut saja beliau “Bunda Cantik”.  Pada suatu saat entah mengapa pembicaraan kita mengarah pada subuah obrolan tentang mimpi dan target kita kedepan seperti apa.......situasai dikantor saat itu hanya ada kita berdua sehingga sangat mendukung kita untuk saling bercerita dari hati ke hati (cie,...ehm)... “saya bertanya...apa mimpi teteh suatu saat? Apa hanya sekedar menjadi seorang guru saja dan tinggal selamanya di kampus peradaban (istilah laian sekolah kami)??...”hmm saya punya harapan, walaupaun saya masih tingal di sini tapi saya ingn tetap bisa mengakses dunia luar asyifa...saya ingin menjadi seorang pakar pembelajarn fisika yang menarik, menjadi seorang pemateri yang terkenal yang mengembangkan pembelajran fisika..walau tingggal di daerah terpencil tapi kita bisa menjadi orang besar dan terkenal di luar sana.”...” wah ternyata luar biasa mimpinya...”wah mantabs teh, salah satu mimipi yang bisa kita bangun di sini...jangan salah anak-anak kita di sini cerdas2, dan saya yakin asyifa punya potensi besar”...”betul, yang membuat saya nyaamn adalah anak-anak yang luar biasa”...
“mari teh kita bangun bersama-sama mimpi kita, itu hal yang sama yang ingin saya lakukan pula”
Dari obrolah itu,  seperti sepercik cahanya terang, semoga kelak menjadi terang benderang....ibarat mendapatkan sebuah teman yang bisa dijadikan salah satu motivator untuk bisa melejit dan berkontribusi di kampus peradaban (asbosch) serta menjadi orang tekenal dan mempesona di luar sana... seolah Allah mempermudah dan memberikan jawaban sementara, Alhamdulilah kini belaiau terikat untuk tinggal di kampus perdaban ini dalam jangka waktu yang sepertinya lama...ia menikah dengan salah satu guru di kampus peradaban...maka inilah sinyal Allah agar saya bisa bekerja sama dengan beliau membangun mimpi-mimpi yang sama....dengan bekal semangat dan do’a terhulur semoga kita meraih mimpi kita menjadi pakar-pakar pengembang pembelajaran yang menarik sesui latar belakang kita masing-masing...titik terang menemani...dan semoga Allah mempermudah jalan ini menjadikan kami insan yang bermanfaat dan menggoreskan tinta kegemilangan dalam pendidikan...”janji kemerdekaan yang harus terbayar adalah MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” tentunya sebagai seorang yang cinta terhadap tanah air, sedikit demi sedikit kami cicil dengan menorehkan serta mentransformasi ilmu yang sedikit kami miliki kepada anak-anak kami di kampus perdaban ini, hingga mereka menjadi penerus bangsa yang cerdas dan sehat ahlaknya....
Sungguh wanita ketiga memberikan nafas yang segar untuk terus melangkah dan berkarya membangun bangsa dari sini dari kampus peradaban ini mellau tinta “pendidkan” . Dari kampus manusia yang beradab yang mengusung visi membangun peradaban...”semoga Allah mempermudah langkah-langkah kita menjadi seorang pakar pembelajaran yang menarik....amiin”....

WANITA KE EMPAT
Awal bisa saja mengenalnya, beliau pun salah satu partner kerja...sebut saja beliau “Jannah”. Sekitar satu tahun bekerja bersama...ternyata perlahan saya mengenal sedikit identitasnya...ternyata belau sama-sama orang subang....singkat cerita ada sebuah kegiatan yang diadakan oleh SANTIKA di Depok, sebagai kader subang saya dan beliau  hadir pada acara “APPEL” aktivis perempuan peduli lingkungan....acara yang diadakan dua hari satu malam itu mengusung kepada arahan pembentukan LSM peduli lingkungan. Selepas kami mengikuti acara tersebut, ternyata banyak PR yang harus kami kerjakan...tentunya kaitannya dengan agenda-adenda dakawah...kami berdiskusi tiga orang sebagai orang subang ...”Jannah”, Saya dan “rien”... mendiskusikan bagai mana keadaan sesungguhnya kondisi kader akhwat di subang...hingga sampai kesimpulan..”jangan dulu membuat LSM lingkungan kokohkan dulu di dalamnya...la wong SANTIKA nya aja gak ada gaungnya mana biasa kita gerak... maka kita kuatkan dulu di dalamnya” kesimpulan terakhit seperti itu....
Selanjutnya sampai pulang lagi ke subang, ada agenda untuk berkumpul dengan pimpinan SANTIKA subang, sudah jadi agenda kami...tapi eh tapi sampai sekarang “krik”...”krik”...gak ada obrolan atau bahkan diskusi kearah sana “kosong deh...” lenyap pembicaraan itu hilang..., ternyata bola perlu dijemput tidak hanya menunggua... lalu saya tanyakan pada Rien...”bagaimana nih kapan ngumpul”...oh iya teh kita diminta ikut gabung dengan SANTIKA Karawang dulu...karena SANTIKA subang sangat sedikit belum bisa mengadakan kedrisasi...kapan waktunya?...Juni taggalnya saya lupa, namun yang pasti tanggal yang tidak tepat karena saya mengajar...tidak mungkin ijin lagi..terkait masalah perizinan saya sempat berseteru di sms dengan kepala sekolah gara-gara ikut kegiatan SANTIKA di Depok...memang hidupp pilihan... terakhir masalah di nsehati kepsek sepulang dari Depok saya di panggil ke kantor. Terlihat kepala sekolh tersenyum kecil sambil berkata “Bunda, saya mengeri bunda, sebaiknya prioritaskan untuk mengajar. Di sinipun berdakwah...”....
Mungkin pertimbangan saat itu saya izin mendadak saat hari sabtu tidak masuk mengajar...dan kepsek marah karena izinnya dadakan...kenapa dadakan izinnya? Kata kepsek...”saya jujur saja jawab”saya takut bapak tidak mengijinkan saya pergi, jadi saya izinnya mendaak saat saya sudah berangakat...” terkesan sedikit memaksa untuk di izinkan saat itu.
Selanjurnya kembali ke Jannah wanita inspirator keempat..
“Bun saya punya mimpi seperti ini kedepannya terkait dengan di Subang....bla...bla...bla”...dan kita diskusi kesana-kesini...hingga  menyusun beberapa agenda... saya merasa dia teman yang bisa dijadikan partner untuk bisa berkontribusi disubang...hingga kami menyimpulkan...”kita harus fokus di luar sana, mulai masuk ke DPD....namun jika kita terus di sini,kita kan terbatasi dengan rutinitas kita, kita tetap akses asyifa tapi kita juga bisa keular juga...disnini zona nyaman...”...itu kesimpulan obrolan kami...
Allah berencana lain...sekiatar lima hari yang llau beliau berkata” Bun saya titipkan subang pada Bunda Ya”...”eh apa-apaan nih....mu kabur ya?”...”hehe...” beliu tertawa... pasti ni mu nikah sama orang luar suabang ya!!!.... “hehe” Cuma senyum beliu...”enagak ko bercanda”. sedikit demi sedikit saya selidiki dan minta penjelasan dari beliu...ternya memang benar rencana terdekat beliau akan menikah dengan salah satu partner dakwahnya dulu di kampusnya...
“Ko bisa jangan-jangan?”...
“tenang, ini desakan dan kebutuhan yang harus segera dipenuh..., saya kenal ikhwannya dia senior saya, dan dia sudah menikah...dan memiliki satu anak masih satu tahun”
“wah jadi dipoligami?”
“enggaklah, istri beliau sudah meninggal karena serangan jantung..., saat istrinya sakit, saya yang mengurus beliau...hingga akhirnya Allah menakdirkan beliau meninggal...istrinya teman dekat saya dan sama-sama kativis kampus dulunya...”
“kenapa dulu tidak minta ikhwan subanag saja? Supaya bisa membangun besama di sini?”
“sudah di coba dua kali , tapi gagal!!, yo wislah Allah mentakdirkan lain, sudah di musyawarahan dengan MR dan para petinggi, awalnya tidak mengizinkan...tapi dikembalikan pada pilihan...yah sudah Insya Allah saya memutuskan untuk mengambil garapan dakwah di sana di jawa..., “saya titip Subang pada bunda ya...’
Hmm...ternyata Allah menakdirkan lain...mimpi, harapan yang tersusun rapih terkadang bisa saja luluh lantah seketika...namun perlu dikembalikan kepada muara akhir, dengan siap kita berjuang dnegan siapa kita membangun dengan siapa kita bertukar pikiran tentunya akan mempengaruhi sejauhman lanhkah-langkah kita.
Wanita keempat mengajarkan akan “Pengorbanna di jalan dakwah, dan mengajarkan tentang pentingnya dakwah”...

Akankan ada teman inspirator lagi? Ya Allah jadikanlah orang-oarang yang ada disekitar hamba menjadi wasilah ilmu dari Mu, menjadi teman dalam berjuang menegakan agama Mu, menukar pikiran dan saling menyemangati...”perkenankanlah hamba bertemu dengan teman yang terus menemani perjuangan ini”...”teman ang terus memotivasi”...
SEMOGA IA MANUSIA KELIMA YANG LUAR BIASA...yang Allah hadirkan sebgai jalan ilmu dan semangat menegakan agama...
Perjuangan ini masih panjang... dengan setumpuk agenda-agenda besar yang harus terealisaikan... besama ridho dari Mu Yaa Rabbi maka mudahkanlah langkah ini... perkenankan dan pertemukan hamba dengan teman inspiraor yang kelima...yang membawa diri pada hakikat menjadi manusia yang mempesona...
Sosok manusia yang mempesona di bumi karena prestasi dan kontribusinya...
Sosok manusia yang mempesona di Langit karena kekuatan amalnya yang menjulang dan tiada henti
Maka Ridhoilah, mudahkanlah langkah-langkah keciil ini....Allah Ma’ana...



Dengan mengharap ridho-Nya, Mari kita melangkah bersama ‘tuk
membina KELUARGA DAKWAH 

Bukan... bukan hanya itu... bukan hanya sekedar ingin menjaga diri, bukan hanya berharap agar hidup ini menjadi lebih tentram. Itu hanya bagian terkecilnya saja. Itu hanya wasail saja. Tujuan saya & kita nantinya harus sama. Misi kita juga harus selaras. Tujuan ’besar’ kita menikah harus menembus dinding keindahan dunia ini, menembus jauh dinding keindahan di yaumul jaza nanti. Ridho ilahi adalah tujuan kita. Segalanya harus bermuara kesana. Itu saja. 

Semoga Allah SWT selalu memudahkan segala ikhtiar kita. Mengabulkan do’a dan harapan kita. Meridhoi setiap jengkal langkah kita. Mengantarkan kita pada harapan dan cita-cita. Karena sesungguhnya Dia Maha Tahu apa yang tersembunyi dalam hati setiap hamba-Nya. Maha Tahu yang terbaik bagi kita. Cukuplah bagi kita dengan meluruskan niatnya. mengikhlaskan semuanya. Allahumasta’an...
  
Goresan seorang Jundullah... 
Berikhtiar dalam membangun KELUARGA DAKWAH...

Pernahkah kita mengagumi seseorang?

Pernah pulakah kita menjadi terpukau pada setiap kata-kata yang di ucapkannya?
Pernahkah kita menangis karena pengorbanan seseorang?
Bahkan pernahkah kita ingin menjadi seperti si A, B, C, atau D?
Maka bisa dikatakan kita telah terpukau olehnya, terpesona olehnya hingga menghipnotis kita. Lalu bagaimana jika kita ingin menjadi sosok manusia yang memukau dan mempesona...?

Manusia yang mempesona tidak terbentuk dengan sendirinya, tidak hadir secara serta merta di muka Bumi, melainkan dibentuk, di jadikan, di bina, dan di arahkan. Seperti halnya nabi kita Muhammad SAW, beliau soosok manusia yang mempesona. Allah telah membina, mendidik, dan membentuk sedemikian rupa design kehidupan Rasulullah hingga mengantarkan beliau kepada sosok yang amat teramat memukau  nan mempesona. Skenario hidup beliau yang tersusun secara rapih oleh Allah, menjadikan setiap moment hidup yang dilalui tidak ada yang sia-sia. Mulai dari kecil, remaja, dewasa, hingga tua...setiap sepakterjangnya sungguh memukau. Maka dijadikanlah beliau sebagai standarisasi sosok manusia mempesona. Tentunya Allah telah memberikan contoh kepada kita, agar kita meniru design yang sempurna... bisakah atau tidak?”Man Jadda Wa Jada”...


Manusia mempesona adalah manusia yang memiliki Visi jelas terarah dan menjadikan Visinya searah dengan harapan Allah...seperti yang diungkapkan Anis Matta ”Jadilah kita sesuai dengan apa yang Allah inginkan, bukan menjadi sesuatu yang jauh dari harapan Allah”...maka dari sini bisa disimpulkan perlunya megkorelasikan antara apa yang kita inginkan tidak berbenturan dengan ketentuan Allah (kolidor aturan Allah).


Sesunggunya Allah akan merahmati seseorang yang memahami kadar kemampuannya. Manusia sangat dituntut untuk mengenali dirinyinya sendiri dan Allah akan menurunkan rahmatNya, sehingga akan muncul mengeni konsep berawak dari  “Aku diri” bahwa aku sesuai dengan apa yang aku pahami. Namun adapula “aku sosial” aku sesuai dengan pendapat orang lain, tentunya dari aku diri dan aku sosial akan menjadi sempurna jika aku idel tercapai yakni aku sesuai dengan apa yang aku harapkan...maka aku ideal inilah aku standar yang dijadikan sebagai ketentuan manusia mempesona..


Afilisasi bagian dari pengakuan terhadap pemahaman kita akan ajaran islam...masalah aqidah, ibadah dan hal-hal lain yang membentuk kepribadian kita menjadi saleh. Sedangkan partisipasi, merupakan sasaran menuju ke luar menjadikan kita melibatkan diri terhadap kepentingan umat, kepentingan jamaah, kepentingan golongan, kepentingan bangsa, kepentingan agama, kepentingan sesama...maka dari sinilah setelah saleh secra probadi...maka perlu adanya saleh secara bersama...”karena kesalehan tidak bisa dinimati ahnaya untuk sendiri melainkan orang lainpun harus merasakan kesalehan kita, sehingga saleh bersama-sama”. Selanjutnya setelah saleh bersama maka perlu membangun sebuah kontribusi nyata. Kontri busi ini sangat efektif jika terpusat pada satu titik fokus yakni spesialisasi. Sehingga dengan terbangunnya sebuh korelasi dari afiliasi, partisipasi dan kontribusi maka akan terarah pembangunan visi yang jelas...maka dengan sendirinya misi-misi efektifpun terbentuk...dalam hal ini menjadikan langkah menuju sosok manusia mempesona menjadi lebih mudah...


Manusia yang mempesona adalah manusia yang memiliki visi besar, dan mampu menyandingkan dengan dirinya berdasarkan visi hidupnya, karena bagaimanapun visi yang besar tidak akan teraih jika manusia yang menjalankan visi tersebut tidak sebanding denagan visi yang ada, jikalaupun ada ini merupak sebuah lelucon yang tidak lucu. Anis Matta...

Maka siapkah kita menjadi manusia mempesoana?
Manusaia yang  terbentuk kepribadian/ kesalehannya
Manausia yang melibatkan dirinya untuk umat
Manusia yang berkontribusi sesesuai dengan kemampauanya/ spesialisainya...
Maka jika manusia ini bertebaran di muka bumi, tentunya menajdikan islam semakin mempesona...jikahalnya islam sendiri dianggap tidak mempesona, sesunggunya manusia yan membawa ajarannya yang tidak mempesona, karena bagaimanapun ajaran isalam sudah mempesona sejak dulu...


Wahai manusia yang mengaku dirinya mempesona, maka  sudahkah kiat memiliki visi hidup yang besar, yang luar biasa? Yan dasyat?...dari sekarang bangunlah visi itu dan buktikan bahwa visi tersebut sebanding dengan kemampuan kita?
Dan akhirnya jika terwujud visi tersebut...maka kiat telah jadi sosok manusia mempesona itu.

Kamar Sang Guru Inspirator@Ar Royan Kampus Peradaban
10 Rajab 1433 H
Inspirasi: Model Manusai Muslim Pesona Abd ke-21 (Anis Matta)

"♥ Assalamu'alaikum...selamat datang di blog sederhana ini. semoga setiap rangkaian kata-kata bisa menginspirasi & memberi motivasi hingga menjadikan lentera penerang dalam hati...♥"

♥..Inilah Aku..♥

Foto Saya
Tuti R.Lestari
"Seorang hamba Allah yang senantiasa berusaha menjalankan titah-titah Rabbnya... Semoga setiap goresan pena dapat memberikan inspirasi dan Motivasi..."
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

:::: Translet ::::

English French German Spain Italian Dutch

Russian Brazil Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
Translate Widget by Google

Entri Populer

Follow

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...