Berdiri diantara hulu dan hilir, airnya tidak begitu jernih, pertanda tidak jauh dari sumbernya di hulu, terus mengalir tidak pernah putus dan tidak pernah kembali lagi. Keduanya ada karakter yg berbeda. Ke hulu jalannya sempit dan terus menyempit, menanjak dan terjal seolah tidak mungkin bisa dilewati. Namun airnya semakin jernih, ketinggiannya terkadang membuat kita tahu jalannya dan kemana akhirnya. Menuju hilir jalannya makin lama semakin melebar, menurun semakin tenang. Namun kini airnya semakin keruh bercampur dengan pasir dan tanah seolah lupa akan kejernihannya di hulu, berbenturan dengan batu, daun dan ranting, berbenturan dgn apa yg ada dihadapannya airnya terkadang sulit ditembus oleh sinar mentari. Menuju samudra lautan yg luas, air yang keruh kembali jernih namun harus bercampur dengan asinnya air laut, sesekali terhempas angin menerpa daratan tidak sedikit yang menjadi buih seolah tidak ada artinya. Semuanya memiliki keindahan, memiliki arti dan memiliki hikmah. Azzam
0 komentar:
Posting Komentar