“Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan di Ridhoi-Nya. Maka masuklah kedalam golongan hamba-hamba Ku, dan masuklah kedalam surga-Ku.” Al Fajr:27-30
Ada rindu serta asa, terbayang kelembutan, keikhlasan yang tulus. Rindukah? Yentu! tanpa tertatap, dan menyapa kerinduan ini terasa. Kelak apakah kita bisa berjumpa? Allahlah yang akan mempertemukan kita, Amiin. Saat telaga itu membentang dan mengalirkan kesegarannya, menanti umat yang taat. Keindahan sempurna , paras bersinar, sosok yang takwa, tersenyum manis dan berdiri memanggil “wahai ummati mendekatlah dan teguklah kesegarannya”. Sungguh skenario yang indah yang telah Allah gambarkan di surga kelak. Telaga yang indah itu, Kautsar tempat pertemuan yang dijanjikan. Allah perkenankanlah hamba berada disana menegauk dan merasakan kenikmatannya, memegang gelas terang seperti bintang gemintang, bersama manusia mulia yang telah Engkau tinggikan kedudukannya. Dahulu pernah berkata ia, merindukan kami umatnya yang jauh dan tak pernah bertatap paras, namun menegakan sunah-sunahnya. Jika itu kami, maka istiqamahkan kami untuk tetep berada dalam jalan menuju kedekatan kami kepadanya. Ya Rabbi bantulah kami, senantiasa gerakan hati dan jiwa kami agar bisa bertemu di telaga indah itu. Jika kotor hati dan jiwa kami, maka mudahkanlah langkah kami untuk membersihkannya, hingga kami berada di sana menatap keindahan parasnaya, paras manusia mulia yang telah lama menuntun kami dan mengenalkan Enggkau sebagai Rabb kami...
Dima kan ku cari serupa dengan mu, tak sanggup ku berpisah dan berhati patah, hidup gelisah. Alangkah pedih rasa hati selama kau pergi, tinggal kami sendiri tiada berteman di dalam sepi, Ya Rasulullah. Dunia kelam menjadi derita, cahaya indah, keluhan hati ku menambah derita rindukan dikau jauh di mata. Dimana kan ku cari ganti mungkinkah di surga? untuk kita berjumpa di saat gembira selama-lamanya...
Terbuka luas merubah langit Ramadah Al Mubarak, terpancar cahaya putih menggetahkan abid yang berujlah. Bagaikan petir di dalam gua hira, lembar Al-Quran yang pertama,dan bermulailah kehidupan Rasulullah menyampaikan amanah dari Tuhannya. Bacalah dengan nama Tuhan mu yang menciptakan, Bacalah dengan nama Tuhan mu yang pemurah, Bacalah dengan namau Tuhan mu yang Menciptakan, Bacalah dengan nama Tuahan mu yang pemurah. Bacalah...Bacalah..Bacalah. Hingga terbuka luas ubah langit detik gemilang wahyu yang pertama.
0 komentar:
Posting Komentar