oleh: Tuti Rina Lestari
Bersabarlah dengan pehun keikhlasan. Berpijak di atas kesabaran dan berpegangan pada tongkat keikhlasan. Selangkah demi selangkah menuju asa yang ingin dicipta, aku memiliki cita serta cinta. Citakan hidup bahagia serta meraih kebahagiaan di akhirat
Setibanya di telaga…terlihat bias-bias diseberang
Perlahan hembusan nafas semakin memberat…diri telah terperangkap…namun ada keyakinan…Berharap terus berharap….Tuhan mendengar rintihan hambanya…Terjulur Tongkat keikhlasan dari genggaman ketakwaan yang kokoh…terjulur dan ku genggam tongkat keikhlasan itu…di atas sebuah rakit yang amat sederhana ku bersama kekokohan takwa manusia, namuan ia tetap teertunduk saja…itulah yang membawa ku kepada bias-bias diseberang sana…kini telah nyata, kini tlah tampak bias-bias yang ingin ku tatap itu…Bermuara di Tempat yang Sama…karena rakit kesederhanaan, tongkat keikhlasa serta pijakan kesabaran…telah melaju bersama ku.
Tergoreskan…saat diri merasa sepi akan kehadiran Cinta Tertinggi, Cinta Illahi Rabbi…